Liputan6.com, Purbalingga - Ada-ada saja langkah yang diterapkan Bupati Purbalingga, Tasdi, untuk menggerakkan semangat warganya. Ia memanfaatkan rekor MURI dan mampu mencetak lima rekor hanya dalam 2,5 bulan setelah dilantik bersama Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi.
"Kalau dulu Pak Triyono (Pj Gubernur Kaltara) selama 10 tahun mendapat 17 MURI, mungkin saya harus dapat 70 MURI dalam 10 tahun. Awal-awal ini sebagai warming up atau pemanasan sebelum pencapaian rekor program," ujar Tasdi usai pagelaran tari Turi-Turi Putih oleh 8.565 anak usia dini di Stadion Goentoer Darjono, Rabu, 4 Mei 2016.
Pagelaran tersebut mendapatkan rekor MURI Pagelaran Tari Turi Turi Putih oleh anak usia dini terbanyak, melengkapi rekor MURI yang telah ada yakni pemecahan rekor untuk pasangan bupati dan wakil bupati yang memiliki tanggal dan bulan kelahiran yang sama, yakni tanggal 11 April.
Tiga rekor MURI yang diraih Purbalingga lainnya adalah perayaan ultah bersama dengan jumlah terbanyak, yakni 3.202 orang; pemecahan rekor untuk pagelaran wayang dengan kelir terpanjang 56,5 meter; dan rekor mengenakan kebaya oleh pekerja pabrik terbanyak oleh 12.956 pekerja.
Tasdi mengatakan rekor MURI yang dicetak merupakan penyemangat untuk menggerakan masyarakat dalam membangun kebersamaan. Pada tahap awal, kata Tasdi, rekor MURI yang diciptakan masih ringan dan untuk kegembiraan bersama. Misalnya, kegiatan seni tari, budaya, olah raga, ulang tahun dan lainnya.
Baca Juga
"Besok, ketika masuk pada program, kita akan cari rekor MURI program. Misalnya, Dinas Kesehatan memiliki program membangun jamban keluarga serentak dalam sehari rekornya berapa. Kemudian, DPU dengan program Bedah Rumah Tidak Layak Huni serentak 1000 rumah dalam sehari. Lalu pertanian apa, UMKM apa. Nanti arahnya ke sana," tutur Bupati.
Mantan Ketua DPRD dua periode ini menyatakan pemecahan rekor MURI Tari Turi Turi Putih, mmengandung tiga filosofi. Yakni, filosofi spiritual, sosial dan kultural.
Dari sisi spiritual, kegiatan itu melatih anak mengenal siapa Tuhannya. Sedangkan aspek sosial, mempertemukan banyak anak dengan para orangtuanya untuk saling mengenal dan bersilaturahmi. Lalu aspek kulturalnya, membangun budaya sejak dini pada anak-anak dengan mengenalkan salat itu apa, bagaimana mereka belajar dan bermain.
Deputi Manajer MURI Aryani Siregar menuturkan, penciptaan rekor MURI kali ini berupa rekor pagelaran tari Turi Turi Putih oleh anak usia dini terbanyak. Rekor ini merupakan catatan rekor MURI ke 7421.
"Setelah kami lakukan verifikasi terdapat 8.560 peserta anak usia dini ditambah Bupati dan tim sehingga jumlah keseluruhan 8.565 peserta," kata Aryani.
Piagam Rekor MURI tersebut diberikan kepada Bupati Tasdi sebagai pendukung pagelaran Tari Turi Turi Putih oleh Anak Usia Dini Terbanyak, kemudian Ahmad Muhdzir dari Kementerian Agama sebagai penyelenggara dan Ketua PD IGRA Purbalingga Khotimah selaku pemrakarsa.