Burung-Burung Hantu Pemanis Desa Pagi di Tabanan

Kampung Burung Hantu itu dibentuk secara tidak sengaja.

oleh Yudha Maruta diperbarui 05 Mei 2016, 20:45 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2016, 20:45 WIB
Burung Hantu
Burung-Burung Hantu Pemanis Desa Pagi di Tabanan

Liputan6.com, Tabanan - Sosok burung hantu yang menyeramkan mulai terhapus seiring sosok Hedwig, burung hantu piaraan Harry Potter. Sosok burung hantu yang manis dan penolong itu kini bisa dijumpai di Desa Pagi, Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali.

Di desa yang bisa ditemuh satu jam perjalanan dari pusat kota Tababan itu, burung hantu sudah menjadi bagian hidup warga desa. "Dari banyaknya burung hantu, kini desa ini mulai banyak dikenal warga baik dari Bali maupun luar Bali," kata Made Jonita, seorang warga Desa Pagi, Kamis (5/4/2016).
 
Keberadaan burung hantu di Desa Pagi tidak disengaja. Burung–burung itu datang ke sawah warga untuk memangsa tikus. Karena dirasa bermanfaat, warga pun mulai menangkarkan hewan nocturnal ini.

"Dibuatnya penangkaran ini dengan tujuan agar populasi burung hantu tidak punah dan mudah-mudahan bisa menjadi daya tarik pariwisata," tutur Jonita.
 


Dengan modal swadaya, warga di desa ini berusaha menangkar burung hantu secara mandiri. Hampir setahun berlalu, upaya warga sudah mulai menampakkan hasil.

"Seiring berjalannya waktu, Desa Pagi itu pun kini menjadi daya tarik sendiri sebagai daerah pariwisata dengan julukan kampung burung hantu," ujar Jonita.
 
Selain dari pertanian, kehadiran burung hantu ini diharapkan bisa memberikan manfaat lain yang lebih positif. Rasa bangga untuk membangun desa akan semakin muncul.

"Kalau berbicara daerah Pulau Dewata sendiri, edukasi wisata burung hantu ini adalah yang pertama di Bali. Mudah-mudahan dengan adanya tempat wisata ini ke depannya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Pagi ini," ucap Jonita.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya