Kelainan Seksual, Pria di Makassar Diduga Cabuli 15 Bocah

Sebelum melakukan aksi pencabulan, MA mengaku mendekati anak-anak usia 7-8 tahun sambil menunjukkan permainan di telepon gengamnya.

oleh Eka Hakim diperbarui 28 Mei 2016, 22:09 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2016, 22:09 WIB
pencabulan, makassar, kejahatan seksual anak
Dalam menjalankan aksi cabulnya, MA mendekati anak-anak usia 7-8 tahun sambil menunjukkan permainan di telepon gengamnya.

Liputan6.com, Makassar - Seorang pria berusia 45 tahun, tega mencabuli 15 bocah di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel. Pria berinisial MA itu pun langsung dibekuk oleh Satuan Reskrim Polres Kepulauan Selayar.

Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP Said Anna Fauza mengatakan, MA ditangkap tanpa ada perlawanan di rumahnya di Dusun Bonto Bulaeng, Desa Batang, Kecamatan Pasimasunggu, Kabupaten Kepulauan Selayar,‎ Sulawesi Selatan pada Jumat 27 Mei 2016.

Dalam menjalankan aksi bejatnya, MA diduga mendekati anak-anak usia 7-8 tahun sambil menunjukkan permainan di telepon gengamnya. Anak-anak itu pun tertarik dan ingin memainkan game lebih lama. Sehingga MA mengajak anak-anak ke rumahnya.

"Di rumah itulah peristiwa itu terjadi. Kedok pelaku terbongkar berawal dari pengakuan dua korban masing-masing inisial AP (8) dan ARS (7). ‎Sehingga tim langsung bergerak cepat dan melakukan penggerebekan di rumah pelaku," kata Said.

Selain menangkap MA, beberapa barang bukti yang digunakan dalam melakukan kejahatan, seperti handpone juga disita.


Selain me‎mbujuk korban dengan game yang ada di telepon gemgamnya, lanjut Said, MA juga mengiming-imingi korbannya dengan mengajak berburu hewan menggunakan senapan angin. Karena tertarik dengan bujukan itu, korban pun mengikuti kemauan pelaku.

"Peristiwa ini terjadi pada rentang waktu tahun 2015 hingga Mei 2016. Dan saat diinterogasi, pelaku juga mengakui sudah 15 anak-anak di bawah umur yang menjadi korbannya," terang Said.

Said mengungkapkan, pelaku diduga ‎mengalami kelainan seksual sejak bercerai dengan istrinya pada 1999 lalu. Dalam kesehariannya, ia sering menonton film porno di laptop miliknya. Film yang dia sukai adalah adegan seks sesama jenis.

Awalnya, kata Said, pelaku hanya menikmati film porno itu sebagai tontonan yang mengasyikkan. Namun belakangan pelaku mengaku mulai lebih tertarik dengan sesama jenis.

"Tapi ia tidak berani mengespresikan keinginan seks sejenisnya itu dengan pria dewasa. Karena hasrat seksualnya terus memuncak, pelaku memanfaatkan anak-anak di sekitar tempat tinggalnya," jelas Said.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya