Liputan6.com, Demak - Kecelakaan di sekolah menimpa 15 siswa SD Negeri Turitempel, Kecamatan Guntur, Demak. Saat sedang berkutat menyelesaikan soal-soal Ujian Kenaikan Kelas (UKK), mendadak atap bangunan sekolah roboh dan menimpa mereka.
Peristiwa ini sempat mengagetkan banyak pihak. Bukan hanya karena 15 siswa menjadi korban, juga karena tiga di antaranya mengalami luka serius di bagian kepala, hingga pingsan. Tiga siswa itu adalah Siti Fatimah, Nur Khasanah, dan Fatimatur Rohmah.
Kejadian berawal saat para siswa kelas 5 B mengikuti UKK pada Kamis, 2 Juni 2016. Ruang kelas yang ditempati diduga memiliki struktur kuda-kuda kayu penahan atap yang sudah lapuk sehingga tidak kuat menahan beban.
Baca Juga
Menurut salah satu guru, Jayadi, saat kejadian berlangsung siswa belum sempat mengerjakan ujian. "Selesai membagikan lembar tes, saya pindah ke ruang sebelahnya. Ketika kembali lagi, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan atap sudah ambruk," kata Jayadi kepada Liputan6.com, Jumat (3/6/2016).
Saat itu, Jayadi melihat para murid menjerit dan menangis histeris. Kemudian para guru lain langsung berlarian memberikan pertolongan kepada murid-muridnya.
Kepala SDN Turitempel, Kecamatan Guntur, Demak, Sunarno, menyebutkan bangunan yang roboh meliputi dua kelas, yakni kelas 5 B dan 6 B. Bangunan tersebut direnovasi pada 2007 lalu.
"Untung atap bangunan kelas 6 B yang ikut ambruk tengah kosong, sehingga tidak ada korban lainnya," kata dia.
Berdasar data di lapangan, saat ini di sekolah tersebut ada empat kelas rusak. Secara keseluruhan memang sudah berbahaya dan bisa ambruk sewaktu-waktu.
"Kami sudah lapor ke dinas sejak lama, tapi memang belum diperbaiki," kata Sunarno.