Liputan6.com, Yogyakarta - Insiden pelemparan bom molotov menodai kesucian awal Ramadan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebuah warung di Jalan Pakem-Turi, Dusun Mangunan, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, milik Rurjito dilempar molotov oleh sekelompok remaja pada Senin dini hari tadi.
Peristiwa yang terjadi menjelang sahur itu menuai kerugian material berupa tiga sepeda motor, kaca jendela, dan kaca meja. Kapolres Sleman AKBP Yulianto menuturkan pelaku diduga berjumlah lebih dari 10 orang dan mereka diperkirakan usia remaja.
"Usia sekitar pelajar SMA," ucap Yulianto saat ditemui di Polda DIY, Kota Jogja, Senin (6/6/2016).
Baca Juga
Ia menuturkan, pelemparan bom molotov tersebut bermula saat anak pemilik warung hendak sahur sebelum berangkat ke pantai bersama dengan teman-temannya. Tiba-tiba, datang rombongan remaja memakai sepeda motor melemparkan bom molotov yang terbuat dari botol bekas.
"Kemungkinan ini ada kaitannya dengan geng SMA di DIY," kata Yulianto.
Ia optimistis pelempar bom molotov dapat ditemukan. Polisi pun telah mengumpulkan keterangan dan bukti di lokasi kejadian pada pagi tadi.
"Berandal di Jogja harus dihabisi," ujar Kapolres Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, AKBP Yulianto.