Selain Kasus Penyiletan Misterius, Ini Daftar Teror di Yogyakarta

Mulai pembacokan oleh pengendara motor hingga aksi penyilet misterius pada Aprl tahun ini.

oleh Yanuar H diperbarui 30 Apr 2016, 09:03 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2016, 09:03 WIB
Ilustrasi Kekerasan Pada Anak (iStockphoto)
Ilustrasi Kekerasan Pada Anak (iStockphoto)

Liputan6.com, Yogyakarta - Penyilet misterius meneror warga Yogyakarta. Kepolisian setempat pun intensif berupaya menangkap pelaku teror penyiletan terhadap perempuan. Sudah tiga hari usai kejadian pelaku tak kunjung tertangkap.

Aksi teror semacam itu bukanlah yang pertama di Yogyakarta. Berdasarkan catatan Liputan6.com, ada beberapa kasus teror yang terjadi di Yogyakarta, beberapa tahun terakhir.

Tahun 2010

Pertengahan tahun 2010 ada kasus pembacokan warga oleh pelaku yang menggunakan sepeda motor matic berwarna putih. Pelaku menganiaya, membacok dan melukai lengan kanan korban. Sembilan orang dapat ditangkap Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dari 12 peristiwa di Yogya sekitar Juni 2010.

Tahun 2013

Aksi pelemparan bom molotov ke rumah warga terjadi di Yogyakarta. Salah satunya adalah rumah kediaman seorang pensiunan pegawai badan usaha milik daerah, Ibnu Santoso (54) warga Bener, Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Sebelumnya kondisi lingkungan sekitarnya terbilang kondusif.

Selain itu kasus serupa terjadi di SMKN 3 Jetis, Yogyakarta. Polisi menangkap empat pelaku yang merupakan dari geng tertentu.

Tahun 2014

Setahun kemudian, pelemparan bom molotov kembali terjadi. Kali ini terjadi di wilayah Gamping, Sleman, DIY. Aksi tersebut terjadi di dua tempat kejadian perkara (TKP) terpisah. TKP pertama di Pasekan Lor. Lokasi kedua di Gamping, usaha angkringan milik Sulastri.

Di lokasi kedua ini bom molotov yang dilempar sempat terbakar. Namun ledakan tidak besar.

Pada Oktober 2014, warga Yogya digemparkan dengan aksi geng pelajar yang membuat keresahan dengan merusak fasilitas umum, bertindak kekerasan dan kriminal berat. Geng itu menggelar aksi kejahatan yang dinamai 'klithih' atau mencari mangsa di jalanan.

Saat itu juga beredar pesan singkat adanya isu Geng Raden Kian Santang yang mengancam bakal melakukan 'klitih' yang mengincar korban siapa saja secara acak.

Namun keberadaan geng Raden Kian Santang itu pun disanggah pihak kepolisian. Mereka meminta masyarakat tetap tenang karena polisi tetap berpatroli.

Tahun 2016

Aksi penyiletan yang terjadi pada Senin 25 April 2016 di dua tempat berbeda. yaitu dua korban ada di Kotagede dan satu di wilayah Umbulharjo. Korban semuanya perempuan dan terluka di lengan sebelah kanan. NED korban masih duduk di sekolah dasar, sedangkan K masih duduk di SMK, dan Nelly seorang mahasiswi di Yogyakarta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya