Mau Mudik Bebas Macet? Ini Jalur Alternatifnya

Kondisi jalur alternatif di Jawa Tengah kini sudah bagus, benar-benar bisa jadi alternatif. .

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 20 Jun 2016, 03:00 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2016, 03:00 WIB
Arus Mudik
Kondisi jalan alternatif di arus mudik sudah bagus

Liputan6.com, Semarang - Seiring tradisi pulang kampung, masa Lebaran 2016 ini diprediksi masih akan terjadi kemacetan di Jawa Tengah. DPRD Jawa Tengah pun merekomendasikan agar pemudik tak ragu mencoba jalur alternatif.

Menurut Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng, Hadi Santoso, kemacetan menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari tradisi mudik tersebut. Selain faktor volume yang naik, ada faktor perlintasan sebidang, traffic light, pasar tumpah, dan juga kerusakan prasarana jalan yang menjadi daya dorong terjadinya macet.

Hasil pemetaan komisi D DPRD Jateng, sedikitnya ada 10 titik rawan kemacetan di Jateng yang harus diwaspadai saat mudik Lebaran 2016. Ke-10 titik itu merata dari wilayah perbatasan Jawa Timur hingga perbatasan Jateng- Jawa Barat. Titik-titik kemacetan itu diakibatkan pasar tumpah, pembangunan jalan yang belum jadi sepenuhnya, banjir dan rob, hingga perbedaan tinggi jalan.

"Tujuh titik rawan macet paling parah berada di pantura. Penyebabnya mulai  pasar tumpah, penggantian jembatan, beda tinggi lajur jalan, dan juga banjir rob," kata Hadi Santoso, Minggu (19/6/2016).

Secara khusus Hadi menyebut penyiapan alternatif untuk menghindari kemacetan di Jembatan Kali Pah, Brebes, disebutkan melalui jalur alternatif Tegal-Slawi-Jatinegara-Randudongkal- Bantarbolang-Kebonagung- Pekalongan. Kemudian, alternatif kemacetan di Jembatan Sipait, lalu lintas diarahkan ke Wiradesa-Bojong-Sragi-Comal.

"Sebenarnya, secara umum, jalur utama pantura sudah baik, tapi masih ada perbaikan. Di titik tertentu perlu rekayasa lalu lintas," kata Hadi.

Jalur Selatan

Selain itu, disarankan para pemudik untuk berani mencoba jalur selatan. Khusus pemakaian jalur ini, ada faktor psikologis pemudik yang seolah enggan memilih alternatif mudik melalui jalur pantai selatan atau jalur selatan-selatan (JSS) dan juga jalur tengah.

"Persepsi jalur selatan yang sempit, berkelok, gelap, rawan dengan kondisi jalan rusak merupakan persepsi yang kurang tepat. Jalur itu sudah jauh lebih baik," ujar Hadi.

Para pemudik yang hendak mudik sebelum H-5 atau jika ada kabar jembatan Sipait belum bisa dipakai, sebaiknya memanfaatkan jalur ini, yakni keluar dari Tanjung menuju Majenang Cilacap.

"Para pemudik juga bisa melalui Pejagan-Ketanggungan- Bumiayu-Ajibarang-Wangon, ini merupakan jalur perpindahan dari pantura ke jalur tengah dan atau jalur selatan yang saat ini cukup siap," kata Hadi.

Pemasangan marka, rambu dan penerangan jalan masih terus dilakukan. Hadi berharap para pemudik waspada saat melalui jalur alternatif. Karena lampu penerangan jalan umum dan rambu-rambu lalu lintas masih minim.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya