Liputan6.com, Pekanbaru - Di saat masyarakat berkumpul bersama keluarga dalam suasana Lebaran, Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau masih berjibaku memadamkan puluhan hektare lahan yang masih membara akibat dibakar.
Menurut Komandan Lapangan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsekal Pertama Henri Alfiandi, kebakaran hutan terpantau di Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Rokan Hulu.
"Masih ada puluhan hektare lahan terbakar. Salah satunya masih terjadi di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kecamatan Langgam, Kecamatan Ukui, dan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu," ujar Henri di Pekanbaru, Rabu (6/7/2016).
Henri menyebutkan, Satgas Udara Penanggulangan Karhutla Riau telah melakukan pengeboman air sekitar pukul 11.00 WIB. Hal ini dilakukan setelah petugas mendapat informasi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru soal adanya titik panas sebagai indikasi kebakaran.
Selanjutnya, kata Henri, pihaknya memantau titik api dengan Air Tractor dan memotret dari udara. Begitu Koordinat kebakaran didapat, petugas melapor ke posko Satgas di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
"Kemudian diterbangkan helikopter jenis MI-8 CMI untuk melakukan water bombing. Setelah itu disusul Satgas Darat untuk memantau dari daratan dan melakukan pemadaman," ujar Henri.
Sementara Kasi Base Ops Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Mayor Ferry Duwantoro belum bisa memastikan 40 hektare lahan yang terbakar itu dibakar dalam satu hari ini.
Baca Juga
"Belum bisa dipastikan apakah pembakar melakukannya dalam sehari ini. Yang jelas ada sekitar 40 hektare lahan terbakar," sebut Ferry.
Menurut Ferry, pengeboman air difokuskan di kawasan TNTN dan area Ukui, Kabupaten Pelalawan. Berdasarkan foto-foto udara kebakaran terjadi di sekitar area perkebunan sawit. Di samping itu, ada juga kebakaran di kawasan hutan yang pohonnya sudah ditebang.
BMKG Pekanbaru mendeteksi adanya 49 titik panas sebagai indikasi kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera.
Jumlah itu tersebar di Lampung sebanyak 2 titik, Bengkulu 1 titik, Sumatera Barat 4 titik, Aceh 7 titik, Jambi 3 titik, Sumatera Utara 13 titik, dan Riau dengan sebaran 21 titik panas.