Pemerintah Dirikan Sekolah Rakyat dan Kopdes Merah Putih, PRIMA Optimis Kemiskinan Bisa Dientaskan

Pemerintah menggunakan dua pendekatan strategis untuk pengentasan kemiskinan yakni melalui jalur pendidikan dengan mendirikan Sekolah Rakyat bagi anak-anak keluarga miskin dan melalui jalur ekonomi dengan membentuk 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih.

oleh Gilar Ramdhani pada 22 Mar 2025, 20:00 WIB
Diperbarui 22 Mar 2025, 20:00 WIB
Agus Jabo Priyono
Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), Agus Jabo Priyono. (Dok. Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pengentasan kemiskinan menjadi salah program prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

Dalam mempercepat upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia, khususnya kemiskinan ekstrim, Pemerintah menggunakan dua pendekatan strategis, yakni melalui jalur pendidikan dengan mendirikan Sekolah Rakyat bagi anak-anak keluarga miskin dan melalui jalur ekonomi dengan membentuk 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih. 

Sejalan dengan itu, Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), Agus Jabo Priyono, menegaskan bahwa pihaknya mendukung upaya pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. 

Menurutnya, pengentasan kemiskinan bukan sesuatu yang mudah. Oleh sebab itu, dibutuhkan langkah yang tepat. Ia meyakini dengan dua pendekatan itu kemiskinan akan dapat ditangani.

“Saya yakin, Sekolah Rakyat dan Kopdes Merah Putih ini akan menjadi instrumen utama dan pengentasan kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrim ke depan,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (22/03/2025).

Promosi 1
Agus Jabo Priyono
Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), Agus Jabo Priyono. (Dok. Istimewa)... Selengkapnya

Agus menjelaskan, pendirian Sekolah Rakyat merupakan bentuk kehadiran negara dalam memutus rantai kemiskinan. Dengan program ini, anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa mendapatkan hak dasarnya, yaitu pendidikan yang layak. 

“Indonesia Emas 2045 ada di tangan mereka, maka dari itu, seluruh anak Indonesia harus sekolah, mendapatkan pendidikan yang layak dan negara memfasilitasi,” imbuhnya.

Ia menambahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 74,51 persen kepala rumah tangga miskin ekstrim berpendidikan SD ke bawah. Selain itu, 76 persen keluarga mengakui anaknya putus sekolah karena alasan ekonomi.

“Orang tua dengan pendidikan rendah, cenderung anaknya juga pendidikannya rendah, transmisi ini harus diputus,” tukas Agus Jabo.

Agus Jabo Priyono
Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), Agus Jabo Priyono. (Dok. Istimewa)... Selengkapnya

Terkait Kopdes Merah Putih, Agus Jabo berharap program tersebut menjadi model utama pemberantasan kemiskinan di tingkatan desa. Apalagi, lanjutnya, Presiden Prabowo sudah memerintahkan agar kemiskinan ekstrim dapat diselesaikan pada tahun 2026.

Ia juga membeberkan, berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) jumlah masyarakat miskin di Indonesia saat ini mencapai 24 juta orang, dengan 3,17 juta di antaranya tergolong miskin ekstrem. Dari total tersebut, 39,92 persen penduduk miskin dan 46,26 persen miskin ekstrem bekerja di sektor pertanian informal. 

“Artinya, mereka yang bekerja di sektor pertanian informal ini adalah masyarakat yang berada di desa. Jadi, mudah-mudahan, koperasi desa ini bisa mendorong tumbuhnya perekonomian di desa sekaligus menjadi jalan untuk  mengentaskan kemiskinan di desa yang selama ini tidak selesai-selesai,” tutupnya.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya