3 Gaya Pejabat Antar Anak ke Sekolah

Saat mengantarkan anak pada hari pertama sekolah ini, ada yang memberi pesan khusus hingga menggandeng istri.

oleh Abramena diperbarui 18 Jul 2016, 19:11 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2016, 19:11 WIB
Kisah Pejabat Antar Anak Hari Pertama Sekolah
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengantarkan putra pertamanya ke sekolah hari pertama. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Purwakarta - Tak hanya orang biasa yang sibuk mengantar anak ke sekolah pada hari pertama kegiatan belajar-mengajar ini. Sejumlah pejabat juga ikut serta mengikuti imbauan Mendiknas Anies Baswedan yang bertujuan mendekatkan hubungan antara siswa, guru, dan orangtua siswa ini.

Berikut tiga kisah pejabat daerah yang ikut semangat mengantarkan anak mereka masuk sekolah pada Senin (18/7/2016):

1. Gowes Sepeda Antar Anak

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengantarkan kedua anaknya, Ahmad Habibie Bungsu Maula Akbar dan Yudhistira Manunggaling Rahmaning Hurip, dari rumah dinas di Jalan Gandanegara No 25. Uniknya, mereka semua tidak menggunakan kendaraan bermotor, melainkan menggunakan sepeda.

Dedi terlebih dahulu mengantarkan anak keduanya, Yudhistira, menuju SMPN Kahuripan Padjadjaran Purwakarta. Yudhistira kini duduk di kelas 7 di SMP yang berbasis nilai Kesundaan itu. Dedi langsung menemui kepala sekolah dan wali kelas De Tira (sapaan Yudhistira sehari-hari) saat tiba di sekolah.

"Jangan memberikan keistimewaan kepada anak saya ini. Berikan hukuman saat dia melakukan kesalahan agar dia berpikir bahwa melanggar peraturan itu adalah sesuatu yang tercela," pesan Dedi kepada kepala sekolah dan wali kelas putra keduanya.

Setelah itu, Bupati Dedi langsung beranjak menuju SMAN Prabu Niskala Wastu Kencana untuk mengantar anak pertamanya Ahmad Habibie Maula Akbar. Hal yang sama disampaikan Bupati Dedi kepada wali kelas.

"Ibu, ini titip anak saya, dia mulai menuju dewasa. Kalau melakukan hal yang tidak terpuji, suruh dia lari keliling sekolah, suruh dia hormat bendera di depan siswa lain dan push up sebanyak mungkin," ujar Dedi.

Dedi mengatakan, pesan itu untuk menegaskan bahwa orangtua memang sudah seharusnya menitipkan anak-anak mereka secara penuh kepada guru di sekolah. Dia juga menilai orangtua harus bisa menerima apa pun hukuman yang diterapkan oleh guru kepada anak-anak mereka

"Guru itu pengganti orangtua di sekolah. Kalau anak-anak kita melakukan kesalahan kemudian dihukum oleh guru, ya harus terima," ucap Dedi.

2. Jadi Pusat Perhatian

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau masyarakat meluangkan waktu untuk mengantar anak ke sekolah tiap hari sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang. Menurut dia, pendampingan bagi anak tidak hanya pada hari pertama sekolah, tapi akan lebih baik jika dilakukan tiap hari.

"Menyenangkan bisa antar anak sekolah karena orangtua bisa mengerti perkembangan anak dan anak tahu jika dirinya didukung orangtuanya," kata Ganjar di Semarang, dilansir Antara.

Hal tersebut disampaikan Ganjar usai mengantar anak semata wayangnya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar (14), masuk sekolah di SMP Negeri 2 Semarang. Ganjar mengungkapkan, anaknya yang sekarang duduk di kelas 9 itu pernah malas bersekolah.

"Suatu ketika anak saya malas bersekolah dan bangunnya siang, rupanya dia rindu diantar. Maka setiap hari dulu saya mengantarnya sebelum berangkat kerja, hingga kemudian dia bilang ingin berangkat sendiri," ujar dia.

3. Ajak Istri Antar Anak

Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ganjar mengaku tidak mempermasalahkan jika ada pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang hari ini terlambat masuk kerja karena mengantar anaknya masuk sekolah hari pertama.

"Enggak apa-apa PNS antar anak sekolah, yang penting tidak bolos kerja. Kalau sudah nganter ya sudah kerja lagi," katanya.

Sebelumnya Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengeluarkan serta menyosialisasikan surat edaran bernomor B/2461/M.PANRB/07/2016 untuk menindaklanjuti surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No.28901/MPK.A/KP/2016 tentang permohonan izin terlambat bagi aparatur sipil negara di hari pertama masuk sekolah.

Ganjar melihat yang perlu mendapat perhatian tiap orangtua itu sebenarnya anak yang baru masuk sekolah, baik itu di tingkat SD, SMP, atau SMA, karena butuh penyesuaian dengan lingkungan sekolah.

Orang nomor satu di Jateng itu mengaku ikut senang melihat anak-anak yang baru masuk sekolah bersemangat dalam menuntut ilmu.

"Saya ingat waktu SD masuk sekolah pertama kali, saya menangis karena merasa tidak bisa bertemu dengan teman-teman (baru), hingga ibu saya menunggui di sekolah. Akhirnya saya hanya sekolah beberapa jam terus pulang," ujar Ganjar.

Kalau hari ini ada anak dari PNS Pemprov Jateng yang merasa tidak nyaman masuk sekolah hari pertama, kata Ganjar, orangtuanya boleh menghubungi pimpinannya untuk minta izin menunggui anaknya bersekolah.

Sementara itu, Alam mengaku senang bisa diantar kedua orang tuanya berangkat ke sekolah.

"Senang sih, tapi enggak enaknya jadi pusat perhatian di sekolah," kata anak pasangan Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh Supriyanti itu.

3. Ajak Istri Antar Anak

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan beserta istri Netty Heryawan akan mengantarkan salah seorang anaknya, Sofhi, pada hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2016 di SMA Negeri 3 Kota Bandung.

"Update agenda Pak Gubernur Jabar untuk hari Senin, tanggal 18 Juli 2016, pukul 06.00 WIB adalah mengantar putrinya, Shofi, perdana masuk SMA 3 Bandung," kata Kepala Bagian Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat, Ade Sukalsah.

Usai mengantarkan anaknya, Aher akan memimpin Apel Besar Pencanangan Jabar Menolak Kekerasan di Halaman Gedung Sate Bandung.

Aher dalam siaran persnya menegaskan, sebagai kepala daerah dan orangtua, dia mendukung Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan Nomor 4 Tahun 2016 tentang Hari Pertama Sekolah tertanggal 11 Juli 2016.

"Saya menilai anjuran tersebut merupakan terobosan yang sangat baik dan sebagai sebuah simbol yang bisa menghadirkan generasi masa depan yang lebih baik. Jadi generasi yang baik itu generasi yang terdidik secara formal dan terdidik," ujar Aher.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya