Tekan Inflasi, Banyuwangi Ubah GOR Gersang Jadi E-Park

Pembangunan e-park juga merupakan upaya memasyarakatkan gerakan berkebun pada warga Banyuwangi.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 07 Agu 2016, 09:03 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2016, 09:03 WIB
Tekan Inflasi, Banyuwangi Ubah GOR Gersang Jadi E-Park
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengunjungi salah satu pojok e-park di GOR Tawang Alun, Banyuwangi. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Banyuwangi - Banyuwangi menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Nasional IV Komunitas Indonesia Berkebun yang diikuti 24 komunitas kabupaten/kota dan tiga perguruan tinggi. Menyambut para tamu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyuguhkan e-park di tengah kota.

"Ini luar biasa banget, konferensi keempat dari Indonesia Berkebun yang mendapat dukungan penuh dari Pemkab (Banyuwangi)," tutur Kepala Sekolah Akademi Berkebun Ida Amal dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com dari Humas Pemkab Banyuwangi, Sabtu, 6 Agustus 2016.

Tidak hanya itu, Ida juga mengapresiasi langkah-langkah Pemkab Banyuwangi yang dinilai selaras dengan tujuan dari Indonesia Berkebun. Yakni, ekologi, edukasi dan ekonomi dengan cara memanfaatkan lahan-lahan tidur untuk dijadikan kebun yang produktif.

"Ternyata, langkah-langkah ini telah dilakukan oleh Banyuwangi. Ini patut dicontoh untuk daerah kabupaten/kota lainnya," ucap Ida Amal.

Komitmen Banyuwangi dalam mengembangkan urban farming alias gerakan berkebun yang menjadi gerakan utama dari Indonesia Berkebun, ungkap Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, telah dilakukan sejak lama.

Beberapa program di antaranya adalah merevitalisasi halaman-halaman kantor dan ruang-ruang publik yang kosong menjadi e-park. Hal itu adalah upaya Pemkab Banyuwangi untuk mendorong masyarakat mulai berkebun.

"Tidak hanya berkebun, kita juga menggalakkan kolam-kolam ikan dan gerakan menghidangkan buah-buah lokal sebagai support untuk kegiatan tersebut," kata Bupati Anas saat membuka acara Konferensi IV Indonesia Berkebun di e-park yang berada di kompleks GOR Tawang Alun, Banyuwangi.

Gerakan Berkebun, lanjut Anas, juga bisa ikut serta menekan tingkat inflasi suatu daerah. Pemanfaatan lahan kosong untuk ditanami aneka sayur mayur, tomat, cabai, dan lain sebagainya bisa menjadi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada pasar.

"Jika separuh saja masyarakat Jawa Timur menggalakkan urban farming, tingkat inflasi bisa ditekan lebih rendah lagi, karena masyarakat tidak tergantung dengan harga pasar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujar pria yang berulang tahun ke-43 saat pembukaan konferensi itu.

Apresiasi dari Konferensi IV Indonesia Berkebun di Banyuwangi juga datang dari media sosial. Tagar #idberkebunconf sempat menjadi trending topic Internasional di Twitter pada Jumat, 5 Agustus 2016.

Ribuan tweet atau cuitan dan foto yang mengeksplorasi e-park Banyuwangi membanjiri lini masa Twitter dan beberapa media sosial lainnya. Misalnya akun Balikpapan Berkebun, @BpnBerkebun menulis, "Untuk tmn2 yg blm tau e-park di @bwangiberkebun yuk kt jln2 sambil belajar :) #idberkebunconf 2016dengan disertai foto-foto e-park."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya