Sedang Asyik Kerja, Warga Pontianak Kaget Rumahnya Ditabrak Kapal

Otoritas Pontianak langsung menyelidiki insiden kapal menabrak rumah di tepi Sungai Kapuas.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 25 Agu 2016, 12:01 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2016, 12:01 WIB
20151220-Ilustrasi Kapal Tenggelam-AFP Photo
Ilustrasi kapal tenggelam (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Angin kencang di pinggiran Sungai Kapuas Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, membuat sebuah kapal ponton atau tongkang yang sedang berhenti terhempas. Kapal lalu menabrak dua rumah dan sebuah jembatan di wilyah tersebut.

Lokasi kejadian itu di kompleks UKA, Jalur 5 Laut, Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalbar.  Kerugian akibat kejadian itu puluhan juta rupiah. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Muhli (40), adik kandung keluarga korban rumah tertabraknya ponton itu menuturkan, saat kejadian ia sedang bekerja bersama kakak kandungnya bernama Efendi.

"Saya lagi service alat elekronik di rumah bersama abang saya. Tiba-tiba kapal ponton menabrak rumah," tutur Muhli di lokasi kejadian, Rabu malam (24/8/2016).

Dia bercerita, atap sebelum kapal kapal ponton itu menabrak rumah, angin kencang melanda pinggiran Sungai Kapuas. "Atap rumah juga beterbangan," ucap dia.

Kejadian ini membuat warga panik dan berlarian.  "Untungnya tak ada korban. Barang-barang habis semua. Yang penting menyelamatkan nyawa saja. Uang saja hilang Rp 4 juta. Emas sekitar 30 gram. Hanyut terendam belum ketemu," ujar Muhli.

Kejadian itu juga membuat sekeluarga trauma. Bagaimana tidak, pada saat peristiwa itu, keponakannya tengah mandi. "Anaknya lagi mandi. Langsung keluar semua," ucap dia.

Benturan keras seperti dari kapal ponton ke rumah warga setempat membuat warga cemas. Sebab, kapal ponton berukuran besar itu terbuat bahan besi. Sesaat sebelum menabrak rumah, warga yang melihat langsung berteriak.

"Awas ada ponton hanyut. Dia nabrak kapal dulu. Lalu nabrak rumah."

"Tali lepas. Nabrak rumah dua. Rumah pak Ardi. Depannya aja. Kalau rumah abang saya hancur. Nama pontonnya Labor 19. Selain nabrak dua rumah, nabrak juga jembatan steher 15 meter roboh," kata Muhli.

Petugas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pontianak, Kepolisian Pelaksana Pengamanan Pelabuhan Laut (KP3L) Pontianak, Dit Polair Polda Kalbar dan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kota Pontianak, beramai-ramai mendatangi lokasi kapal ponton menabrak rumah dan jembatan steher.

Para petugas hilir mudik di lokasi kejadian. Tempat kejadian pun disterilkan dan diberi garis polisi. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kota Pontianak, Utin Srilena Candramidi.

"Ini kejadianya angin kencang. Karena angin kencang," ujar Utin di lokasi kejadian.

Dia mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut sekaligus mengecek apakah kapal ponton itu layak berlayar atau tidak. "Kita masih mengecek ada izinnya ada atau tidak. Kita sudah koordinasi ke KSOP," tutur Utin.

Dia menyebutkan, insiden tersebut merupakan musibah. Namun demikian, mantan Kasat Pol PP Kota Pontianak ini berjanji tetap akan memproses perkara itu. Caranya adalah meminta pemilik kapal supaya bertanggungjawab.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya