Mancing Tengah Malam, Warga Riau Nyaris Diterkam Buaya

Marjuhan memilih berdiri di papan paling ujung dan meletakkan pancingnya untuk memasang umpan. Hingga tiba-tiba buaya muncul.

oleh M Syukur diperbarui 02 Sep 2016, 13:30 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2016, 13:30 WIB
evakuasi buaya muara di pontianak
(Ilustrasi)

Liputan6.com, Pekanbaru - Bukannya ikan yang menyambar saat Marjuhan memancing di atas kayu di Sungai Parit 13, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Dia malah nyaris diterkam buaya yang tiba-tiba muncul dari dari sungai hingga dirinya terjatuh.

Beruntung, buaya sepanjang 2 meter lebih itu tak sampai menyeretnya ke dasar sungai. Marjuhan pun bergegas berenang dan menyelamatkan diri dari kejaran buaya.

Dia menepi lalu lari ke rumahnya.

"Korban berhasil selamat dan langsung lari ke rumahnya yang tak jauh dari sungai. Korban kemudian bercerita kepada istrinya terkait terkaman buaya itu," kata Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, Kamis malam, 1 September 2016.

"Akibat kejadian ini, korban mengalami luka di bagian bahunya," sambung dia.

Guntur menyebutkan, kejadian bermula pada Kamis dinihari. Waktu itu korban berangkat dari rumahnya yang tak jauh dari sungai untuk memancing.

Kemudian, ujar Guntur, korban duduk di atas papan atau kayu yang digunakan warga untuk melintas. Marjuhan memilih berdiri di papan paling ujung dan meletakkan pancingnya untuk memasang umpan.

"Ketika memasang umpan di kail pancing, korban tak sadar seekor buaya tiba-tiba muncul dari sungai dan menerkam bahunya. Korban kaget dan langsung terjatuh ke sungai," tutur Guntur.

Selanjutnya, korban melapor ke kantor kepolisian setempat. Namun, Marjuhan yang terluka di bahu kanan akibat gigitan buaya enggan dibawa ke puskesmas dan memilih dirawat di rumah.

"Petugas yang mendapat laporan bersama anggota Koramil langsung turun ke lokasi untuk mencari keberadaan buaya tersebut. Pencarian masih dilakukan terhadap buaya dimaksud," tutur Guntur.

Kepolisian setempat mengimbau agar warga tak mendekati sungai tersebut karena buaya masih berada di sana. Para orangtua juga diimbau agar tak membiarkan anaknya bermain dan mandi di sungai.

"Warga supaya berhati-hati agar tidak menjadi korban. Jauhi beraktivitas di sungai apalagi saat air sedang naik. Jangan sampai ada korban terkaman buaya lagi," imbau Guntur.

Kasus ini menambah rentetan peristiwa buaya menyerang warga. Pada pertengahan Juli 2016, dua bocah juga menjadi korban terkaman buaya.

Bahkan, bocah yang masih berusia 12 dan 7 tahun itu sempat diseret buaya ke tengah sungai. Setelah melawan selama beberapa menit, buaya melepaskan terkamannya dan menghilang ke permukaan sungai.

Hingga kini, belum diketahui apakah buaya yang menerkam Marjuhan ini masih sama dengan buaya yang sebelumnya menerkam kedua bocah tersebut. Di kabupaten itu ada beberapa sungai yang dihuni buaya muara dengan ukuran yang tak kecil.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya