Babi Juga Akan Dikurbankan di Palangkaraya

Sebanyak 117 jenazah akan diikutkan dalam acara pengurbanan hewan, termasuk babi itu.

oleh Rajana K diperbarui 15 Sep 2016, 16:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2016, 16:00 WIB
Babi, Harapan Transplantasi Masa Depan
Ilustrasi babi | Via: liputan6.com

Liputan6.com, Palangkaraya - Ratusan hewan dari berbagai jenis akan dikurbankan pada acara tiwah atau penyucian masal yang dilaksanakan di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Ratusan hewan ini terdiri dari hadangan (kerbau), sapi, bawui (babi) dan ayam.

"Hewan-hewan ini akan akan dijadikan kurban selain itu juga untuk untuk persyaratan pelaksanaan ritual Tiwah," kata penanggung jawab acara Tiwah, Lewis, di Palangka Raya, Rabu 14 September 2016, dilansir Antara.

Dia menyebutkan hewan yang dikorbankan dan dijadikan persyaratan ritual tersebut ada empat jenis yakni kerbau sebanyak 46 ekor, sapi satu ekor, babi 56 ekor, dan ayam sebanyak 130 ekor.

"Proses pengorbanan dan pemanfaatan hewan untuk persyaratan ritual ini tidak dilaksanakan sekaligus melainkan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan," kata dia.

Acara Tiwah di Palangkaraya itu terakhir kali dilaksanakan pada 2014 lalu. Tahun lalu, rencana tiwah terkendala biaya dari masyarakat dan penyelenggara.

"Biaya yang dikeluarkan untuk acara ini tidak sedikit. Ini karena persyaratan, sarana dan prasarana pendukung dan proses upacara begitu banyak sehingga biaya yang perlukan banyak," kata Lewis.

Pihaknya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah "Kota Cantik" Palangka Raya yang pada tahun ini memberikan bantuan anggaran sehingga umat Hindu Kaharingan dapat menyelenggarakan upacara sakral ini.

Pada upacara penyucian dan mengantarkan roh leluhur ke alam surga bagi umat Hindu Kaharingan ini setidaknya 117 jenazah akan diikutkan dalam acara dan dilaksanakan hingga 24 Oktober 2016.

Pada upacara Tiwah ini, makam almarhum dibongkar kembali untuk dilakukan pembersihan pada sisa tulang-belulang jenazah. Pengangkatan tulang jenazah ini akan dilaksanakan pada 30 September.

Tulang-belulang akan dibersihkan yang selanjutnya diletakkan pada sandung atau rumah kecil. Bagi umat Hindu Kaharingan, rumah inilah yang menjadi tempat peristirahatan terakhir keluarga yang telah meninggal dunia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya