Liputan6.com, Solo - Pemerintah Kota (Pemkot)Â Solo membuat terobosan baru dalam menerapkan sistem perparkiran. Kini sistem valet parkir diterapkan di pasar tradisional di Solo. Penerapan sistem parkir tersebut diklaim menjadi satu-satunya di Indonesia yang diterapkan di pasar tradisional.
Para pengunjung maupun pedagang Pasar Gede, Solo, yang mengendarai kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat tinggal menyerahkan kunci kepada petugas parkir. Selanjutnya, kendaraan tersebut akan dibawa oleh petugas parkir di beberapa kantong parkir di sekitar Pasar Gede.
Advertisement
Baca Juga
Lantas, jika pemilik kendaraan akan mengambil motor maupun mobilnya tinggal bilang kepada petugas parkir yang jaga di depan Pasar Gede. Kemudian, tak berselang lama kendaraan yang dibawa petugas parkir sudah tiba di depan pasar dan siap diserahkan kepada sang pemilik.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan penerapan sistem valet parkir di pasar tradisional Pasar Gede Solo merupakan proyek percontohan di Solo. Selama ini valet parkir hanya diberlakukan di parkir hotel, mal, restoran dan perkantoran.
"Untuk itu, Solo mencoba menerapkan valet parkir di pasar tradisional. Jika pilot project di Pasar Gede berhasil nanti akan diterapkan di titik lain," kata dia usai melakukan peresmian valet parkir di Pasar Gede, Solo, Jumat (7/10/2016).
Lebih lanjut Wali Kota Solo yang akrab disapa Rudy itu mengklaim bahwa sistem valet parkir di pasar tradisional merupakan yang pertama kalinya ada di Indonesia. Untuk itu, ia berharap kebijakan tersebut bisa ditiru oleh pasar tradisional di daerah lain. Pasalnya, dengan cara seperti itu bisa mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan sekitar pasar.
"Baru ada di sini (Solo), valet parkir diterapkan di pasar tradisional. Dengan sistem ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan di jalan raya sekitar pasar. Semoga program valet parkir ini bisa ditiru di daerah lain," ucap dia.
Selain itu, lanjut dia, dengan sistem valet parkir bisa membangun kepercayaan antara pemilik kendaraan dengan petugas parkir. Pasalnya, kunci kendaraan bermotor oleh sang pemilik diserahkan kepada petugas parkir.
"Dengan cara seperti ini bisa membangun trust antara pedagang maupun pengunjung kepada petugas parkir," ujar dia.
Salah satu petugas parkir, Wiwin Widyastuti, mengakui penerapan sistem valet parkir bisa diterima oleh para pengunjung maupun pedagang Pasar Gede. Ketika akan parkir, mereka telah mempercayakan kendaraannya baik roda dua maupun roda empat kepada petugas parkir.
"Jadi ketika datang, motor maupun mobil langsung diserahkan kepada petugas parkir untuk selanjutnya dibawa ke kantor parkir di sekitar Pasar Gede," jelas dia.
Kemudian, imbuh dia, untuk mengambil motor maupun mobilnya tinggal menghubungi petugas parkir. Setelah kendaraannya sampai di depan pasar, pemilik pun tinggal menyerahkan tiket sebagai bukti parkir.
"Untuk motor tinggal menunjukkan karcis valet parkirnya. Namun untuk mobil, selain menunjukkan karcis juga STNK," ia menjelaskan.