Penjahat Makin Gesit, Polisi Gendut Dipaksa Lari Siang Bolong

Setidaknya, ada 68 polisi bertubuh tambun yang harus lari di siang bolong.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Okt 2016, 20:31 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2016, 20:31 WIB
Ilustrasi berlari
Ilustrasi berlari (Reuters)

Liputan6.com, Kudus - Sebanyak 68 polisi bertubuh tambun kini mengikuti program penurunan berat badan agar ideal dengan tinggi badan. Mereka tergabung di Polres Kudus, Kepolisian Daerah Jawa Tengah.

"Memang mencakup semua jajaran, karena masih ada anggota lain yang nanti ikut program serupa," kata Kapolres Kudus, AKBP Andy Rifai, Kamis (13/10/2016), dilansir Antara.

Ke-68 anak buahnya yang bertubuh tambun itu harus mandi keringat, lari-lari di siang bolong di lapangan Kota Kudus. Jumlah itu baru seperempat saja karena diperkirakan jumlah anak buahnya yang kegemukan mencapai 200 orang, termasuk yang bertugas di polsek-polsek.

Program penurunan berat badan itu, kata dia, digelar tiga kali sepekan dan terus dimonitor perkembangannya. Bukan itu saja, dia memerintahkan anak buahnya menjaga pola makan yang benar agar berat badan ideal tercapai.

"Terkait pola makan, kami melibatkan ahlinya, perwira urusan kesehatan Polres Kudus," ujar dia.

Andy menyatakan program digelar karena penjahat semakin gesit dan licin. Maka itu, polisi harus juga mampu bergerak cepat dan tepat.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya