Liputan6.com, Brebes - Sebanyak 40 ribu warga Brebes, Jawa Tengah (Jateng) terancam tak bisa menggunakan hak pilihnya pada Pilkada pada Februari 2017 mendatang. Sebab, puluhan ribu warga tersebut saat ini tengah berada di luar negeri alias menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI).
"Data yang KPU terima jumlah TKI dari Brebes ada sekitar 40 ribu. Mereka punya hak pilih pada Pilkada 2017 mendatang. Mereka ini terancam tidak bisa memberikan hak pilihnya," ujar Komisioner KPU Brebes Divisi Sosialisasi, Muhammad Subhan, di Brebes, Jateng, Sabtu, 15 Oktober 2016.
Jadwal kepulangan para TKI asal Brebes tersebut, ia mengungkapkan, tidak dapat dipastikan. "Kalau di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 lalu kan ada TPS di setiap negara. Kalau Pilkada ini kan tidak ada," kata dia.
Advertisement
Sedangkan jika para TKI diminta pulang, ia menambahkan, hal itu sulit dilakukan. "Karena kepulangannya dari luar negeri membutuhkan biaya yang tidak sedikit," ucap Subhan.
Baca Juga
Menyiasati hal tersebut, ia menjelaskan, KPU Brebes melakukan sosialisasi via media sosial (medsos). Dengan cara itu, ia mengakui, merupakan langkah yang efektif dan ampuh untuk meningkatkan partisipasi pemilih dari luar daerah.
"Selain lewat media sosial, kami juga bekerja sama dengan sejumlah organisasi dan paguyuban yang ada di perantauan," ujar Subhan.
Sampai saat ini, ia menambahkan, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada seluruh warga Brebes yang berada di perantauan di berbagai Kabupaten/Kota di Indonesia. "Tapi terus terang kami susah menjangkau warga yang saat ini tinggal di luar negeri," ucap dia.
Belum lama ini, lanjut dia, KPU Brebes menggelar sosialisasi kepada Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB) di Jakarta. "Setelah kami berikan sosialisasi itu, mereka siap untuk pulang kampung saat Pilkada 2017 mendatang," Subhan menegaskan.
Target 77 Persen Partisipasi Pemilih
Sementara itu, Ketua KPU Brebes Muamar Riza Pahlevi mengatakan, pihaknya menargetkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2017 mendatang mencapai 77 persen. Target tersebut meningkat dari Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 lalu yang hanya sekitar 60 persen.
Selain itu, lanjut dia, KPU akan menggaet para pekerja asal Brebes yang bekerja di luar negeri melalui grup-grup TKI yang ada di Facebook dan media sosial lainnya seperti Twitter dan Instagram.
"Media sosial menjadi sarana yang efektif karena tidak dibatasi ruang dan waktu. Selain itu kami juga akan datang ke kampung-kampung TKI," ucap Muamar.
Saat Pemilihan Presiden 2014 lalu, kata dia, tingkat partisipasi pemilih di kampung TKI cukup rendah. Sebab, para pekerja enggan pulang kampung dan lebih memilih bekerja di luar. Padahal ada puluhan ribu TKIÂ Brebes memiliki hak pilih.
"Padahal kalau bisa dimaksimalkan bisa menekan angka golput," Muamar menandaskan.