DPRD Riau Punya Ketua Baru Setelah Hampir Setahun Kosong

Saat pelantikan, mahasiswa berunjuk rasa menolak Ketua baru DPRD Riau karena dianggap masih dalam lingkaran koruptor.

oleh M Syukur diperbarui 25 Okt 2016, 09:32 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2016, 09:32 WIB
DPRD Riau Punya Ketua Baru Setelah Hampir Setahun Kosong
Saat pelantikan, mahasiswa berunjuk rasa menolak Ketua baru DPRD Riau karena dianggap masih dalam lingkaran koruptor. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Hampir setahun kosong pasca-ditinggalkan Suparman, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau punya ketua baru. Adalah istri mantan Gubernur Riau Rusli Zainal, Septina Primawati Rusli dilantik melalui sidang paripurna di DPRD Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Senin pagi, 24 Oktober 2016.

Septina sebenarnya sudah menerima mandat dari Golkar sejak akhir 2015. Hanya saja, gejolak yang terjadi di pengurusan Golkar Riau membuat pelantikannya mengalami tarik ulur.

Ketidakharmonisan hubungan jajaran pengurus Golkar sepeninggal Rusli Zainal dengan Septina menjadi kendala utama. Kubu yang ingin membersihkan Golkar dari pengaruh Rusli ingin menaikkan orang lain sebagai ketua.

Pengurus Golkar Riau menutup rapat adanya isu tersebut dan menyatakan tak ada masalah. Namun, Septina hampir setahun dilantik setelah menerima mandat dari Golkar pusat.

Terlepas dari itu, Septina akhirnya diambil janji dan sumpahnya oleh Ketua Pengadilan Agama Riau di hadapan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, pimpinan DPRD serta anggota dan para pemangku jabatan di Riau.

Rapat paripurna dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Noviwaldy Jusman, beserta unsur pimpinan lainnya, Manahara Manurung dan Sunaryo.

Usai dilantik, mantan calon Walikota Pekanbaru itu mengucapkan terima kasih dan rasa syukur karena telah dilantik. Selaku pimpinan baru, dia berharap kerja sama semua anggota DPRD Riau dan pemangku jabatan di Riau dalam menjalankan tugasnya.

Dia menyebutkan, dalam waktu dekat, banyak agenda penting untuk pembangunan Riau. Salah satunya pembahasan APBD Riau anggaran tahun 2017.

"Tugas yang tak mudah, apalagi meneruskan tugas sebelumnya. Butuh keja sama dan partisipasi semua pihak untuk kemajuan Riau," kata politikus Golkar itu.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman mengucapkan selamat kepada Septina setelah dilantik sebagai Ketua DPRD Riau. Dia menyebut, terisinya kembali jabatan ketua DPRD Riau bakal memudahkan unsur pimpinan di dewan menjalankan tugas.

"Kita pun bisa saling berbagai tugas dalam menjalankan amanah ini," kata politikus Demokrat itu.

Meski berjalan lancar, masih ada saja pihak yang menolak Septina dilantik sebagai Ketua DPRD Riau menggantikan Suparman. Seperti yang disampaikan puluhan mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Pemuda Peduli (GMPP) Riau.

Massa berdemonstrasi di depan gerbang DPRD Riau dengan menggelar orasi, membentang spanduk dan poster penolakan. Dalam orasinya, koordinator aksi Supriadi mendesak pelantikan Septina dibatalkan. Alasan status suami Septina, Rusli Zainal menjadi alasan utama pendemo atas penolakan pelantikan itu.

"Istri koruptor tak layak memimpin lembaga terhormat seperti DPRD Riau," kata Supriadi.

Selain disebut sebagai istri koruptor, penunjukan Septina tidak sesuai dengan mekanisme partai karena langsung ditunjuk DPP Golkar dan bukan berdasarkan pertimbangan pengurus Golkar Riau.

"DPP Golkar harus meninjau ulang keputusan penunjukan Septina sebagai Ketua DPRD dan membatalkannya karena tidak sesuai dengan sistem demokrasi," ucap Supriadi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya