Liputan6.com, Bandung - Banjir yang menerjang sejumlah daerah di Kota Bandung, Jawa Barat, kemarin berdampak kepada salah satu sekolah di wilayah Pasteur, SMAN 9 Bandung. Total 18 ruangan terendam air, sehingga membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) terhenti.
"Yang masih belajar itu anak-anak kelas 12 karena kelasnya tidak kena dampak banjir. Karena posisinya ada di atas. Kalau kelas 10 dan 11, terpaksa kita hentikan sementara. Total ada sekitar 500 siswa," ujar Kepala Sekolah SMAN 9 Kota Bandung, Agus Setia Mulyadi, saat ditemui di sekolah Kota Bandung, Selasa (25/10/2016).
Menurut dia, para siswa yang tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar kini bekerja bakti untuk membersihkan material sampah serta lumpur akibat banjir. "Kita lakukan dari jam 07.00 WIB tadi dan hingga siang nanti," ucap dia.
Advertisement
Agus menuturkan kemungkinan kegiatan belajar mengajar siswa sudah bisa berjalan kembali normal pada Rabu, 26 Oktober 2016.
"Mudah-mudahan besok sudah bisa berjalan normal karena kita mendapat bantuan dari damkar juga soal pembersihan. Kalau manual akan berjalan lama," ujar Agus.
Rugi Rp 200 Juta
Baca Juga
Akibat banjir yang menggenang kemarin, tak hanya kegiatan belajar mengajar yang terhenti. Agus juga menuturkan pihaknya merugi hingga Rp 200 juta. Penghitungan itu didasarkan pada kondisi 18 ruangan yang terdampak banjir.
"Selain tembok pembatas dengan sungai yang rubuh, kemungkinan 20 komputer yang rusak dan belum dicek semua, ribuan buku dan alat-alat musik," kata dia
Ia berharap agar Pemerintah Kota Bandung merevitalisasi sungai sebagai antisipasi kejadian serupa.
"Saya kira revitalisasi sarana SMAN 9 harus dilakukan dengan permukaan bangunan dinaikkan dan penataan saluran air sedemikian rupa, kemudian manajemen pengairan bisa diatur supaya kejadian serupa tidak terjadi," ucap dia.
Â