Jalan Trans-Kalimantan Kebanjiran, Warga Terpaksa Gunakan Perahu

Tergenangnya jalan Trans-Kalimantan selalu terjadi setiap tahun.

oleh Rajana K diperbarui 07 Nov 2016, 17:31 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2016, 17:31 WIB
Banjir Kalimantan Tengah
Warga menggunakan perahu untuk menyeberangi Jalan Trans-Kalimantan yang banjir. (Liputan6.com/Rajana K)

Liputan6.com, Palangkaraya - Banjir menggenangi Jalan Trans-Kalimantan yang menghubungkan Kota Palangkaraya dengan lima kabupaten di Kalimantan Tengah, yaitu Gunungmas, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, dan Murung Raya. Banjir ini akibat luapan Sungai Kahayan sejak Rabu, 2 November 2016.

Banjir setinggi hampir setengah meter itu lokasi terparah sepanjang hampir tiga kilometer terdapat di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau.

Buat melalui daerah banjir, para pengguna jalan terutama pengendara sepeda motor harus menggunakan perahu. Sedangkan, kendaraan roda empat belum dapat melintasi Trans-Kalimantan.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Senin (7/11/2016), puluhan kendaraaan roda empat dari arah Palangkaraya harus antre melalui daerah banjir. Jalan yang terendam air itu hanya bisa dilewati hanya satu jalur saja. Bila kedua jalur dipakai, mobil dikhawatirkan akan terperosok di parit dalam yang tertutup banjir.

Wahono, sopir truk pengangkut sembako dari Palangkaraya yang tengah antre di lokasi mengatakan, tergenangnya jalan akibat banjir ini selalu rutin terjadi setiap tahun. Terutama, saat musim penghujan seperti sekarang.

Menurut dia, tidak banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki jalan negara ini.

"Memang setiap tahun selalu dilakukan penimbunan. Namun, timbunan itu selalu hilang dengan datangnya banjir tersebut," ujar dia.

Sementara, Ridho warga Kuala Kurun, Kabupaten Gunungmas mengatakan, saat ini untuk melewati jalur banjir, satu sepeda motor dikenakan tarif ongkos Rp 15 ribu sekali jalan.

"Saya tiap tiga hari sekali selalu berangkat dari Kuala Kurun ke Palangkaraya. Jadi mau enggak mau terpaksa harus bayar juga kalau nyeberang," warga Gunungmas, Kalteng, itu memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya