Liputan6.com, Gunungmas, Kalteng - Dalam sepekan terakhir, luapan Sungai Kahayan merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Gunungmas, Kalimantan Tengah. Tak hanya ratusan rumah warga, banjir juga merendam sekitar 100 hektare sawah milik warga, sehingga terancam gagal panen.
Di Kecamatan Rungan, misalnya, ada 97 hektare sawah yang sedang masa tanam terendam banjir. Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Gunungmas Letus Guntur, hal itu berdasarkan laporan yang diterima dari sejumlah petugas penyuluh lapangan (PPL).
Sementara di Tewang Pajangan, Kecamatan Kurun, ada sekitar 10 hektare sawah yang juga tenggelam. "Kami khawatirkan jumlahnya akan semakin banyak mengingat saat ini masih ada sejumlah PPL yang masih belum melaporkan kondisi di lapangan," ucap Letus, Jumat (4/11/2016).
Kerugian jelas menimpa para petani. Sebab, menurut Letus, petani mengelola sawah dalam satu hektare itu membutuhkan minimal Rp 1 juta. Itu pun belum termasuk tenaga dan waktu.
Baca Juga
Untuk itu, menurut Letus, Dinas Pertanian akan mengupayakan untuk mengganti bibit padi warga yang rusak akibat terendam banjir.
"Kami juga akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Kalteng agar bisa membantu penggantian benih melalui benih cadangan nasional. Namun bagi petani yang belum melakukan penanaman kita sarankan untuk menundanya dulu mengingat saat ini curah hujan sangat tinggi," kata dia.
Letus menambahkan, banjir ini dampaknya cukup signifikan terutama dalam hal target sasaran tanam tahun 2016, khususnya Oktober. Dan untuk mengatasinya, Dinas Pertanian akan memacu target sasaran itu pada November ini, terutama untuk daerah yang belum memulai penanaman.
"Nanti kita targetkan penanaman di sejumlah wilayah yang tidak kebanjiran seperti Tewah, Penda Pilang dan Tumbang Tambirah," Kepala Distanbun Gunungmas, Kalteng itu memungkasi.
Advertisement