Liputan6.com, Semarang - Warga Jawa Tengah punya berbagai cara untuk mengenang Hari Pahlawan yang jatuh pada Kamis (10/11/2016). Tidak melulu dengan upacara, warga justru memperingati peristiwa bersejarah itu dengan menggelar aksi peduli lingkungan.
Di Kota Semarang, misalnya, karyawan sebuah hotel menanam 100 bibit mangrove di Pulau Tirang, kawasan Mangrove Edupark Pantai Tapak Tugurejo, Rabu, 9 November 2016.
Dengan berdandan ala tempo dulu, para karyawan menyerukan pentingnya menjaga lingkungan dan menjaga ekosistem laut, salah satunya dengan penanaman mangrove sebagai sabuk pantai dan pencegah abrasi laut.
"Kami yakini ini bentuk aksi ini kami yakini adalah bentuk kontribusi melanjutkan perjuangan pahlawan di era sekarang dengan cara menjaga lingkungan," kata General Manajer Noormans Hotel, M Noor Cholis.
Sementara itu, satu pleton Dalmas membersihkan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bhakti, Grobogan, Jawa Tengah. Pasukan bersenjata sabit membersihkan rumput yang mulai tinggi di kompleks peristirahatan terakhir pahlawan Kemerdekaan itu.
"Kegiatan kebersihan dilakukan guna menumbuhkan sikap peduli dari personil Polres Grobogan terhadap kondisi kebersihan sekaligus penghormatan kepada jasa pejuang," ujar Kasat Sabhara AKP Lamsir.
Sasaran pembersihan TMP dilakukan pada sebelum hari H disebabkan anggota akan lebih disibukkan dengan rangkaian kegiatan hari pahlawan seperti upacara dan kegiatan lain.
"Kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan rasa hormat kepada para Pahlawan atas jasa-jasa yang telah diberikan dan untuk menumbuhkan rasa Nasionalisme personel kepolisian," kata dia.
Di tempat berbeda, Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan (DHC BPK) 45 Kabupaten Brebes Jawa Tengah meninjau Monumen Juang (Monju) 45 di Jalan Cendana Kota Baru Brebes, Rabu 9 November 2016.
Advertisement
Baca Juga
Kunjungan dimaksudkan untuk mengenang jasa-jasa para pejuang yang telah gugur dalam merebut kemerdekaan NKRI, khususnya di Brebes. "Kami sengaja meninjau Monju 45 yang terus dilakukan pembenahan," ucap Ketua DHC BPK 45 H Iskandar MM di sela peninjauan.
Iskandar mengaku senang dengan perhatian pemerintah kabupaten Brebes yang memperhatikan para pejuang pahlawan bangsa dengan dibangunnya Monumen. Dengan Monju 45, semangat juang 45 yang dilakukan para pejuang tempo dulu, yang tidak meminta pamrih pada siapapun akan melekat dihati generasi muda.
"Semangat juang para pejuang tempo dulu, hendaknya diwujudkan diera kini dengan tidak pungli, tidak korupsi, anti narkoba, anti-seks bebas," kata dia.
Rombongan meninjau bagian luar dan bagian dalam monumen yang kini dilengkapi dengan berbagai fasilitas antara lain dengan penambahan patung Ir Soekarno, diaroma dan relief serta WC Umum, Videotron dan panggung serta tribun penonton.
Bangunan yang menelan biaya Rp 2,45 miliar itu didirikan sebagai pengingat pertempuran sengit antara para pejuang dan tentara Belanda di jembatan Sungai Pemali.
Pembangunan Monumen Juang 45 merupakan pemindahan Monumen Juang di Alun-alun Brebes tersebut, dimulai sejak 2012 dan baru selesai pada 2014. Sesepuh Brebes Soewardi Wirjaatmadja menyayangkan tindakan anak-anak vandal yang mencorat-coret bangunan dengan kata kata yang tidak bermanfaat.
"Saya minta kepada pengelola untuk lebih memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan," ucap Soewardi.