Liputan6.com, Bandung - Mesin anjungan tunai mandiri (ATM) biasanya digunakan oleh seseorang untuk mengambil uang tunai yang tersimpan di tabungan. Namun di tangan salah satu alumni pengurus Rumah Amal Salman Institut Teknologi Bandung (ITB), Budiaji, ATM ini bisa mengeluarkan beras.
Mesin yang diberi nama ATM Beras ini mulai beroperasi pada Selasa, 22 November 2016 lalu di area Masjid Salam ITB. Tepatnya di depan kantor Rumah Amal Salman, Jalan Ganesha No 7 Kota Bandung.
Tapi, tidak semua orang bisa menggunakan mesin ini. Hanya mustahiq atau penerima zakat yang bisa mengambil beras dari ATM. Itu pun setelah diberi kartu ATM.
Baca Juga
"Cara kerjanya mudah, mustahiq yang sudah memiliki kartu bisa mengambil beras dengan menempelkan kartu di mesin ATM dan keluar 2 liter beras," kata Manajer Penelitian dan Pengembangan Rumah Amal Salman ITB Romi Hardiyansyah saat ditemui di kantornya, Jumat (25/11/2016).
Ia menyebut total 49 mustahiq yang berhak menggunakan ATM ini dan berasal dari warga sekitar dan mahasiswa di lingkungan Masjid Salman.
"Ada tiga klasifikasi berbeda. Setiap kartu berisi saldo sebanyak 16 liter beras. Dalam seminggu, mustahiq datang untuk mengambil 2 liter beras selama dua hari. Pengkategorian pengambilan Selasa - Jumat, Rabu - Sabtu dan Kamis - Ahad," tutur dia.
Salah satu alasan penggunaan mesin ini adalah agar memudahkan para mustahiq dalam memenuhi kebutuhannya karena mesin ini bisa digunakan selama 24 jam.
"Mustahiq lebih terbantu meski cara konvensional juga baik, bedanya mereka tidak memerlukan kartu sendiri dan bisa diwakilkan asal membawa kartu dan bisa digunakan 24 jam," kata Romi.
Lebih lanjut, Romi menuturkan masih terdapat evaluasi dan bakal ada pengembangan untuk mesin ATM itu ke depannya. "Pasti ada diperbaharui dan kita rencanakan tidak hanya beras tapi bisa minyak goreng dan lain-lain," kata dia.
Advertisement