Liputan6.com, Brebes - Sejumlah spanduk terkait kasus Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang terpasang di beberapa tempat publik di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, mendadak hilang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, sejumlah spanduk terkait kasus Ahok itu sudah dicopot oleh sejumlah orang misterius pada Rabu petang, 23 November 2016. Mereka diduga adalah orang yang juga memasang spanduk itu pada Senin sore, 21 November 2016, sekitar pukul 15.30 WIB.
Spanduk putih dimaksud bertuliskan,"KAMI PERCAYAKAN PENYIDIKAN AHOK OLEH POLISI DAN AKAN MENJAGA BREBES TETAP DAMAI NKRI HARGA MATI" dan "AHOK SUDAH TERSANGKA UNTUK APA KE JAKARTA". Tertanda di bawahnya "MASYARAKAT BREBES".
Spanduk itu berukuran panjang sekitar 3 meter dan lebar 0,5 meter itu dipasang di depan Kantor Cabang BRI Brebes Jalan Diponegoro, Jalan Veteran Brebes, sekitar pintu keluar tol Brebes Barat, dan di dekat terowongan tol di Desa Sidamulya, Kecamatan Wanasari.
Kapolres Brebes AKBP Luthfie Sulistiawan memberikan pandangan tersendiri terkait kemunculan beberapa spanduk yang terpasang di sejumlah tempat-tempat strategis yang sempat menghebohkan warga Brebes.
Baca Juga
"Lihat mana spanduknya seperti apa tulisannya. Dibaca dulu itu maksud tulisannya apa ada yang keliru atau salah?" ucap Luthfie kepada Liputan6.com di Mapolres Brebes Jateng, Kamis, 23 November 2016.
Kapolres juga belum mengetahui identitas orang-orang misterius yang memasang spanduk terkait kasus Ahok. "Belum..belum..kami belum tahu," kata dia.
Dia menyatakan tidak mempersoalkan apabila masyarakat memasang spanduk di tempat-tempat umum. Namun, spanduk itu tidak boleh mengandung unsur provokatif maupun adu domba memecah belah bangsa.
"Dan juga, harus ada izinnya ke Pemda terkait kalau masang spanduk seperti itu," kata dia.
Pada saat yang sama, Kabupaten Brebes juga akan melangsungkan Pemilihan Kepala Daerah serentak pada 15 Februari 2017 mendatang seperti di DKI Jakarta. Maka itu, jajarannya tetap mewaspadai dan antisipasi kemungkinan yang terjadi karena adanya gesekan antarkelompok pendukung.
"Di Pilkada Brebes ini kan ada dua kelompok pendukung yang besar, jadi ini perlu diwaspadai dan melakukan pengawasan terkait keresahan warga yang sedang dialami sebagai langkah pencegahan sejak dini agar tidak terjadi ketegangan ataupun konflik," ujar dia.
Advertisement