Liputan6.com, Bengkulu - Hujan lebat yang melanda Provinsi Bengkulu dalam tiga hari terakhir mengakibatkan tanah longsor di beberapa wilayah. Salah satunya di Kecamatan Semidang Alas Maras, Kabupaten Seluma.
Longsoran tebing di sisi jalan utama lintas barat Sumatra itu mengakibatkan retakan sepanjang 20 meter dan menggerus jalan hingga ambles sedalam satu meter.
Kepala Pusat Pengendali Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Provinsi Bengkulu Edwar Junaidi mengatakan, tanah longsor yang terjadi akibat dinding penahan tebing di sisi jalan raya tidak dipasang pelapis tebing. Akibatnya, tanah yang basah dan dalam kondisi labil sangat mudah tergerus.
Advertisement
"Cukup parah dan kita berupaya secara maksimal dan berkoordinasi dengan pihak Balai Bina Marga Kementrian PU, karena ini merupakan jalan negara," kata Edwar saat dihubungi di Bengkulu, Selasa (6/12/2016).
Baca Juga
Amblesnya jalan utama dari dan menuju menuju Provinsi Lampung itu mengakibatkan kemacetan panjang. Kemacetan yang terjadi selama lebih dari 14 jam itu diperkirakan mencapai 12 kilometer di kedua arah.
Andi Wijaya, salah seorang sopir kendaraan umum Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) Bengkulu mengatakan, mereka terjebak macet sejak pukul 20.00 WIB. Kendaraan baru bisa bergerak sekitar pukul 10.00 WIB.
Penyebabnya, selain jalan ambles akibat longsor, ada salah satu kendaraan angkutan barang berukuran besar yang terjebak di tengah amblesnya jalan.
"Kami terpaksa bermalam di jalan, menunggu proses evakuasi truk yang terperosok dan penimbunan yang dilakukan oleh pihak PU," ujar Andi.
Edwar menambahkan, saat ini jalanan tersebut sudah bisa dilalui kendaraan. Susunan batu koral digunakan untuk menjadi dinding tebing sementara.
Namun, pihaknya mengimbau pengendara supaya tetap berhati-hati sebab bisa terjadi longsor kembali. Apalagi, kondisi cuaca saat ini masih belum stabil.
"Kami berharap alat berat terus disiagakan di lokasi itu supaya memberikan rasa nyaman bagi kami yang hampir setiap hari melintas," kata Andi.