Luar Biasa, Pelajar Purwakarta Berbalas Aksi Toleransi Agama

Setelah gereja mereka dibersihkan pelajar muslim, para pelajar nasrani bersihkan lingkungan Masjid Agung Purwakarta.

oleh Abramena diperbarui 24 Des 2016, 08:06 WIB
Diterbitkan 24 Des 2016, 08:06 WIB
Bupati Dedi Mulyadi
Bupati Dedi Mulyadi bersama puluhan pelajar muslim bergotong royong membersihkan sejumlah gereja di Purwakarta. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Purwakarta - Setelah sebelumnya pelajar muslim di Purwakarta membantu membersihkan lingkungan Gereja Bethel Tabernakel, Purwakarta, kali ini giliran pelajar Kristen yang membantu pelajar muslim membersihkan masjid.

Mereka membersihkan Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta atau lebih dikenal Masjid Agung Purwakarta pada Jumat, 23 Desember 2016 pagi.

Koordinator kegiatan, Rugun Silalahi (49), menuturkan bahwa aksi bersih-bersih itu merupakan imbauan dari Sekretaris Pendidikan Agama Kristen tanpa mengharuskan kepada masing-masing pelajar untuk mengikuti imbauan tersebut. 

Menurut dia, pelajar non-muslim yang hari ini datang untuk berpartisipasi tersebut tergerak atas kesadaran pribadi tanpa paksaan secara institusi.

"Kita dapat imbauan dari Sekretaris Pendidikan Agama Kristen, saya sampaikan kepada pelajar yang saya asuh, hari ini 10 siswa saya mengikuti kegiatan ini," kata Rugun.

Guru SMA Negeri 1 Bungursari Purwakarta itu menegaskan, kegiatan sejenis secara berkesinambungan akan terus dilaksanakan.

Rugun menambahkan, melalui kegiatan ini, diharapkan tumbuh sikap toleransi sejak dini setelah sebelumnya aksi solidaritas juga ditunjukan pelajar muslim dengan membersihkan lingkungan sekitar gereja di dekat sekolah masing-masing.

"Toleransi dalam rangka penciptaan kerukunan umat beragama di Purwakarta ini sudah terjalin. Puji Tuhan, sejak dini mereka diperkenalkan rasa saling menghormati sebagai bagian dari keberagaman," ujar dia.

Pelajar yang mengikuti kegiatan bersih-bersih Masjid Agung mengaku antusias, salah satunya Hanna Graselia (16). Hanna mengatakan, ia bersama teman-temannya sesama non-muslim membersihkan halaman masjid, tempat wudu, bahkan toilet di masjid yang pertama kali dibangun oleh Raden Haji Muhammad Yusuf tersebut.

Dia juga mengaku sama sekali tidak mendapat paksaan dan dilakukan secara sukarela karena sudah terbiasa lantaran sehari-hari ia bergaul bersama teman muslimnya dengan baik.

"Di sekolah itu kan disediakan tempat ibadah, jadi kami sudah biasa melakukan ini, main sama teman-teman beda agama juga setiap hari. Hari ini kami bisa ada waktu luang untuk membersihkan masjid karena di sekolah sedang ada acara Maulidan," kata Hanna.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang melihat aktivitas pelajar di Mesjid Agung tersebut sempat turun dari mobilnya dan menyapa seluruh peserta kegiatan. Bahkan, ia sempat berbincang dengan guru pembimbing yang mengawal kegiatan tersebut.

"Aksi balasan ya? Bagus dong!" ucap Dedi saat menyapa para pelajar.

Sebelumnya, aksi membersihkan tempat ibadah dilakukan para pelajar muslim di Purwakarta di sejumlah gereja di kota itu, pada Kamis 22 Desember 2016. Mereka saling bahu-membahu bergotong-royong membersihkan sampah di sekitar lingkungan gereja.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya