Buruh Bangunan Segel Posyandu, Warga Gigit Jari

Pembangunan posyandu itu sudah rampung sejak tiga bulan lalu

oleh Fauzan diperbarui 05 Jan 2017, 23:13 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2017, 23:13 WIB
Upah Belum Lunas, Buruh Bangunan Segel Posyandu
Akibat penyegalan ini, posyandu tersebut belum bisa dioperasikan. (Liputan6.com/Fauzan Sulaiman).

Liputan6.com, Polewali Mandar - Sejumlah buruh bangunan menyegel sebuah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Padahal, Posyandu di Desa Mirring, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat itu dibangun oleh mereka.

Penyegelan dilatari belum lunasnya sisa upah mereka saat pengerjaan. Pengerjaannya sendiri sudah rampung sejak tiga bulan lalu.

Dari informasi dihimpun, kontraktor proyek pembangunan Posyandu tersebut sebenarnya telah membayar sebagian upah buruh bangunan. Namun, pembayaran masih kurang Rp 800 ribu lagi dari total Rp 2 juta yang disepakati.

"Pos itu sudah lama rampung, tapi kita tidak izinkan beroperasi dulu sebelum dilunasi," kata Nasri, salah seorang buruh bangunan yang membangun Posyandu itu, Rabu (4/1/2017).

Kepala Dusun setempat, Marahu mengungkapkan, tak hanya upah para buruh bangunan yang membangun Posyandu tersebut yang belum dilunasi, bahan material berupa batu bata yang digunakan hingga saat ini juga belum dibayarkan.

"Upah tukangnya belum lunas. Selain itu, kemarin saya pinjamkan batu bata sebanyak 2000 buah, tapi sampai sekarang belum dibayar. Masalahnya kontraktornya itu bukan orang kampung sini jadi susah nagihnya, saya cuma di janji saja," Kata Marahu.

Kepala Desa Mirring Sarianto menambahkan anggaran pembangunan posyandu tersebut diperoleh dari dana aspirasi salah satu anggota DPRD Sulbar. Proyek tersebut juga sudah di-Musrenbang-kan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Polman.

"Saya tidak tahu berapa anggarannya, karena yang tender ini langsung saja datang melapor kalau mau bangun posyandu. Katanya dari aspirasi Dewan Provinsi, setelah itu saya koordinasi ke Dinkes," ujar dia.

Sementara itu, kontraktor pembangunan Posyandu Desa Mirring, Ruslan saat dikonfirmasi mengakui jika gaji tukang dan biaya material bangunan belum lunas. Dia mengaku, tertunggaknya masalah pembayaran itu dikarenakan anggaran yang memang belum cair.

"Sementara diurus ini pencairannya pak. Kalau sudah cair pasti saya lunasi," ujar Ruslan.

Akibat penyegalan ini, posyandu tersebut belum bisa dioperasikan. Padahal, banyak warga sekitar yang berharap ada pelayanan kesehatan bagi anak-anak dengan dibangunnya posyandu tersebut.

Salah satu ibu rumah tangga warga Desa Mirring yang enggan disebutkan namanya berharap posyandu di desanya segera dapat beroperasi. Ia khawatir para ibu-ibu di desanya akan membawa anak mereka ke desa lain untuk diimunisasi.

"Kalau Posyandu ini tidak secepatnya dibuka, ibu-ibu di sini pasti akan ke desa lain yang posyandunya aktif untuk menimbang dan imunnisasi anak," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya