Ingin Temui Habibie, Kakek Penyimpan Buku Tua Malah Dianggap Gila

Kakek penyimpan buku tua yang mencatat sejarah orangtua BJ Habibie itu tinggal di kebun jagung hanya bersama istri dan seorang anaknya.

oleh Fauzan diperbarui 03 Mar 2017, 12:50 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2017, 12:50 WIB
Ingin Temui Habibie, Kakek Penyimpan Buku Tua Malah Dianggap Gila
Kakek penyimpan buku tua yang mencatat sejarah orangtua BJ Habibie itu tinggal di kebun jagung hanya bersama istri dan seorang anaknya. (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Sidrap - Tak sedikit yang menganggap Wa' Lampu adalah orang tidak waras karena keinginannya yang sangat besar untuk bertemu dengan presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie. Namun, masih juga ada yang percaya dengan apa yang disimpan oleh kakek tua berusia 80 tahun itu.

Sekretaris Kelurahan Massepe, Bambang, saat ditemui beberapa waktu lalu mengatakan bahwa Wa' Lampu itu tidak waras. Menurut dia, mana mungkin seorang petani tua yang tinggal di pedalaman dapat mengetahui sejarah hidup seorang BJ Habibie.

"Tidak usah percaya, dia kan sudah tua, dan bisa saja dia tidak waras. Banyak warga sekitar sini tidak percaya dengan apa yang diketahui oleh Wa' Lampu," kata Bambang kepada Liputan6.com.

Bambang menerangkan bahwa Wa' Lampu telah tinggal berpuluh-puluh tahun di dalam kebun jagung miliknya. Tak ada rumah lain di sekitar rumahnya. Kakek tua itu kini hanya tinggal bertiga bersama istrinya serta seorang anaknya yang mengalami keterbelakangan mental.

"Mungkin sudah 40 tahun lebih dia tinggal di dalam kebun jagung itu. Dia bertiga di sana bersama istrinya, Inunju, dan anak keduanya yang mengalami keterbelakangan mental," ucap Bambang.

Anak pertamanya, tutur Bambang, bernama Abu. Sejak menikah, Abu lebih memilih tinggal bersama istrinya dan bekerja sebagai pandai besi di Kelurahan Massepe, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

"Rumahnya tak jauh dari rumahku, sekitar seratus meter saja. Dia tukang bikin parang," ujar Bambang.

Mitos Buku Tua Sejarah Habibie

Saat ditemui, Abu sedang sibuk membuat parang. Liputan6.com kemudian menanyakan perihal kesehatan mental ayahnya itu. Abu memastikan ayahnya benar-benar sehat mental.

Kakek penyimpan buku tua yang mencatat sejarah orangtua BJ Habibie itu tinggal di kebun jagung hanya bersama istri dan seorang anaknya. (Liputan6.com/Fauzan)

"Sehat itu orangtua, ingatannya bagus. Terserah adek mau percaya atau tidak, tapi saya pastikan kalau dia sehat psikologinya," kata Abu.

Hanya saja, lanjut Abu, kondisi fisik orangtuanya sudah menurun karena pengaruh usia. Ia menyayangkan orang lain menganggap bapaknya kurang waras hanya karena tidak mempercayai perkataan Wa' Lampu yang menyimpan sejarah leluhur Habibie.

"Banyak yang anggap gila karena menurutnya mana mungkin seorang petani yang tidak pernah keluar dari pendalaman tahu soal Pak Habibie," kata dia.

Kalaupun ada yang percaya, tutur Abu, orang-orang tersebut malah berusaha mengambil buku tua milik Wa' Lampu. "Ada yang mau membeli, bahkan ada juga yang berniat mencurinya, tapi ayah saya menjaga buku itu dengan sangat hati-hati," kata dia.

Bahkan, lanjut Abu, bapaknya pernah memberitahu kalau dia tidak akan meninggal dunia sebelum bertemu BJ Habibie dan memberi tahu wasiat kakeknya.Demikian pula dengan BJ Habibie, dia tidak akan meninggal dunia sebelum bertemu bertemu Wa' Lampu.

"Yah itu mitosnya, wallahu alam bi showaf," kata Abu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya