Top 3 Berita Hari Ini: Kisah Pembuangan Bayi di Makam Telantar

Dalam Top 3 Berita Hari Ini, area pemakaman telantar di Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi lokasi tempat pembuangan bayi-bayi tak berdosa.

oleh Ahmad YusranKukuh SaokaniHans Bahanan diperbarui 10 Mar 2017, 22:11 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2017, 22:11 WIB
Top 3 Berita Hari Ini
Dalam Top 3 Berita Hari Ini, area pemakaman telantar di Makassar, Sulawesi Selatan mejadi lokasi tempat pembuangan bayi-bayi tak berdosa.

Liputan6.com, Makassar - Top 3 Berita Hari Ini teratas di kanal Regional menceritakan tentang sebuah area pemakaman di Makassar, Sulawesi Selatan.

Menurut penuturan warga setempat, konon tempat pemakaman umum tersebut kerap dijadikan lokasi pembuangan bayi-bayi yang tak diinginkan orangtua mereka.

Terakhir pada Agustus 2016. Di salah satu nisan ditemukan sesosok bayi pada tengah malam.

Kabar lainnya yang tak kalah mencuri perhatian, tingkah pola para wisatawan asing yang datang ke Indonesia.

Misalnya wisatawan asal India dan Tiongkok. Keduanya punya ciri khas tersendiri. Turis India sangat cerewet, terkadang seperti sedang bertengkar dengan lawan bicaranya.

Sedangkan turis Tiongkok, lebih suka datang bergerombol dengan sesamanya. Silakan Anda buktikan sendiri.

Lalu bagaimana akhir perseteruan antara sopir angkot dan pengemudi transportasi online di Bandung, Jawa Barat? Dishub Jabar dan Bandung akhirnya akan menindak kendaraan berbasis online yang tidak dalam trayek.

Hingga  malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Jumat (10/3/2017).

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

1. Cerita Mengerikan dan Mengenaskan dari Kuburan di Makassar

Fenomena ini terjadi karena area pemakaman yang tak dirawat. (Liputan6.com/Ahmad Yusran).

Tempat Pemakaman Umum (TPU) Maccini Kidul, Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi tampak mengenaskan. Sebab, di tengah perubahan iklim, dan cuaca ekstrem, rumput di areal pemakaman ini jadi santapan sapi-sapi yang sengaja digembalakan di sana.

Jumain (48) warga Maccini Kidul mengatakan, makam kuburan tua dekat rumahnya kerap dijadikan sebagai tempat menggembala sapi untuk cari makan. Tanaman tumbuh menjadi santapan hewan-hewan mamalia tersebut, termasuk kulit pohon pun yang ada di kuburan.

"Jauh sebelumnya memang pemakaman yang ada di Maccini Kidul ini sering djadikan tempat pembuangan sampah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," ucap Jumain kepada Liputan6.com.

Tak cuma mengenaskan, kondisi TPU ini juga jadi makin mengerikan. Terutama real pemakaman ini menjadi lokasi pembuangan bayi-bayi yang tak diinginkan orangtua mereka.

Selengkapnya...

2. Tingkah wisatawan India dan Tiongkok di Sanur Bali

Ada beberapa cerita unik dari warga lokal tentang sifat sebagian wisatawan asing yang menurut mereka memalukan dan terkadang bikin pusing. (Liputan6.com/Hans Bahanan).

Setiap harinya banyak sekali wisatawan asing dari berbagai belahan dunia yang mengunjungi Pantai Sanur, Kota Denpasar, Bali. Ada beberapa kejadian dan cerita unik dari warga lokal tentang tingkah laku wisatawan asing.

Seperti wisatawan asal India dan Tiongkok. Bagus menuturkan, wisatawan India terkenal dengan cerewet dan banyak omong. Bukan cerewet atau banyak omong saat berinteraksi dengan warga, tapi dengan sesama mereka.

"Wisatawan India itu lucunya di hal omongan, mereka kalau bicara dengan temannya itu cepat dan cerewet seperti orang berantem. Saya beberapa kali mikir apa mereka berantem, ternyata tidak. Mereka hanya berbicara. Dan itu sering terjadi di sini," tutur Ida Bagus.

Selain sifat yang lucu, namun ternyata ada sifat yang tak etis yang biasa dibawa oleh beberapa wisatawan ini. Yaitu, menguntit atau mengambil barang yang dijual dan enggan membayar.

Jika ada wisatawan Tiongkok yang belanja ke pedagang lapak yang berjejer di Pantai Sanur ini, maka pedagang harus jeli menghitung dan melihat apa yang dibeli.

Selengkapnya...

3. Akhir Perseturuan Angkot Versus Taksi Online di Bandung

Demo penolakan ojek dan taksi online di Bandung (Liputan6.com/Kukuh Saokani)

Pihak kepolisian dan Dishub Kota Bandung akan menindak kendaraan umum berbasis aplikasi, seperti taksi online yang beroperasi di Kota Bandung, Jawa Barat. Keputusan tersebut didapat setelah digelar pertemuan antara Dishub Jabar dan Dishub Kota Bandung, Polda Jabar, serta Aliansi Moda Transportasi Umum Jabar, Kamis, 9 Maret 2017.

Sementara itu, salah satu sopir angkot Asep (42) menyambut baik keputusan ini. Ia berharap dalam pelaksanaannya petugas bisa melakukannya dengan semaksimal mungkin.

"Perjuangan kita tidak sia-sia, semoga ini menjadi yang terbaik karena memang selama ini kita dirugikan. Mereka (transportasi berbasis online) bisa dengan bebas beroperasi pakai tarif bebas dan lebih murah dari kita, padahal mereka ilegal. Kalau memang tetap mau operasi ikuti aturan yang berlaku," ucap Kabid Angkutan dan Terminal Dishub Kota Bandung, Yosep Heryansyah.

Selengkapnya...

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya