Siswa TK Kediri Diterkam Harimau Benggala Saat Wisata

Harimau Benggala diduga menerkam korban lantaran terkejut saat serombongan bocah berteriak.

oleh Zainul Arifin diperbarui 15 Mar 2017, 19:43 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2017, 19:43 WIB
Kisah Siswa TK Diterkam Harimau Bengala saat Wisata
Triana Ayu Putri, siswa TK asal Kediri terluka lantaran diterkam seekor Harimau Bengala (Zainul Arifin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Malang - Nasib nahas dialami Triana Ayu Putri, bocah yang masih duduk di sebuah TK di Kediri, Jawa Timur. Ia terluka lantaran diterkam seekor harimau Benggala (Panthera tigris tigris) saat berwisata di Jawa Timur Park II, Kota Batu.

Bocah berusia 4 tahun itu mendapat sejumlah jahitan pada punggung serta tengkuk dan kini dirawat di RS Baptis, Kota Batu. Peristiwa itu terjadi pada Selasa, 14 Maret siang ia dan rombongan TK berwisata di Jawa Timur Park II.

Ibu korban, Ajeng Sulistyowati, ikut serta mendampingi wisata itu dan saat musibah itu putrinya tengah dituntunnya. Ajeng menuturkan, ia dan putrinya melintasi spot foto hewan untuk menuju pintu keluar.

Dari arah berlawanan, seekor harimau Benggala berusia sekitar 7 bulan dengan bobot lebih dari 50 kilogram berjalan dituntun seorang keeper atau pawang.

"Anak-anak kecil lainnya yang saat itu ada di dekat tempat itu kemudian berteriak saat melihat harimau itu. Seketika itu tiba-tiba harimau menerkam ke arah putri saya," kata Ajeng ditemui di RS Baptis Kota Batu, Rabu (15/3/2017).

Cakar harimau itu pun mencengkeram punggung dan tengkuk korban. Sedangkan sang pawang tak kuasa mengendalikan satwa asal India itu. Ajeng menyebut tubuh putrinya sempat diseret beberapa langkah oleh kucing besar itu.

"Saya berusaha memukul agar hewan itu melepaskan cengkeramannya. Bahkan saya juga sempat dicakar," tutur Ajeng.

Situasi itu pun sempat membuat histeris pengunjung di tempat kejadian. Beruntung sang pawang dibantu seorang rekannya berhasil menarik jauh harimau itu. Korban sempat mendapat pertolongan pertama di klinik Jawa Timur Park II dan kemudian dirujuk ke RS Baptis untuk perawatan intensif.

Ajeng mengaku heran saat peristiwa nahas itu, tak terdengar tangisan dari putrinya. Namun tetap saja putrinya mengalami trauma dan dikhawatirkan terus muncul sampai saat dewasa. Pihak keluarga berharap ada bantuan pendampingan guna memulihkan traumatis tersebut.

"Anak saya sama sekali tak menangis. Tapi kami berharap didampingi untuk memulihkan traumanya. Sejauh ini biaya pengobatan siap ditanggung sampai sembuh oleh pihak Jawa Timur Park," urai Ajeng.

Kapolres Kota Batu, AKBP Leonardus Simarmata mengatakan, masih mendalami peristiwa ini guna memastikan apakah ada unsur kelalaian atau tidak. Sejauh ini korban dan petugas Jawa Timur Park II telah dimintai keterangan.

"Nanti akan kita cek, bagaimana standar operasional prosedur di Jatim Park. Apakah sudah dilaksanakan oleh petugasnya atau tidak," ucap Simarmata usai menjenguk korban di RS Baptis.

Karena itu, kepolisian belum dapat menyimpulkan kasus tersebut. Seluruh rangkaian olah tempat kejadian perkara dan keterangan saksi bakal dibuat berita acara pemeriksaan. Jika terbukti ada unsur kelalaian, petugas penjaga Harimau Benggala itu bisa saja dijadikan tersangka.

"Kami akan lihat semuanya, apakah ada unsur kelalaian atau tidak. Saat ini belum bisa disimpulkan," ujar Simarmata.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya