Penolakan Warga Jelang Pengajian Rizieq Shihab di Surabaya

Polres siapkan aparat untuk mengamankan pengajian, sementara Kapolsek berjanji tidak memberi izin kedatangan Rizieq Shihab.

oleh Dian Kurniawan Dhimas Prasaja diperbarui 10 Apr 2017, 11:32 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2017, 11:32 WIB
Penolakan Warga Jelang Pengajian Rizieq Shihab di Surabaya
Polres siapkan aparat untuk mengamankan pengajian, sementara Kapolsek berjanji tidak memberi izin kedatangan Rizieq Shihab. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Polres Pelabuhan Tanjung Perak menyiapkan sejumlah 500 personel polisi untuk mengamankan rencana pengajian Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang rencananya digelar di Masjid Ampel besok, Selasa, 11 April 2017.

Kepada Liputan6.com, Kapolres Tanjung Perak AKBP Ronny Suseno menegaskan tetap akan mengamankan jalannya pengajian tersebut meskipun sempat terjadi penolakan sejumlah warga.

"Rencana awal, sementara kita akan turunkan dan siapkan 500 personel. Bisa bertambah juga, Mas. Kita lihat situasinya," tutur Ronny melalui sambungan telepon selular, Jumat, 7 April 2017.

Meski begitu, polisi mencopot sejumlah baliho dan spanduk yang menerangkan agenda pengajian yang digelar KH Zeid Muhammad Yusuf dengan Rizieq Shihab. Pengajian itu mengusung tema 'Merajut Ukhuwah Menegakkan Syariah Dalam Bingkai NKRI'.

Menurut Ronny, pencopotan itu disebabkan izin pemasangan baliho dan spanduk belum lengkap. "Pencopotan baliho tadi malam (malam Jumat), selain itu karena ijin yang mereka belum lengkap persyaratannya," ujar Ronny.

Sementara itu, Barisan Aktivis Surabaya yang bermarkas di Kampung Seni THR Surabaya, mengelar aksi damai menolak paham radikalisme di Polsek semampir .

Menurut keterangan Kordinator Lapangan (Korlap) Bagus dan Agus, JSP bersama beberapa LSM serta ormas di Surabaya berangkat dari kampung seni THR sekitar 50 massa untuk aksi damai di Polsek Semampir.

"Paham radikalisme dianggap akan bisa memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa, Kami Solidaritas Aktivis Surabaya (SAS) Menloak segala bentuk radikaisme yang ada dari pihak manajemen," kata Udin Sakera dalam orasinya, Jumat, 7 April 2017.

Lelaki yang akrab disapa Bang Udin juga mengatakan bahwa demi menjaga situasi yang kondusif di Kota Surabaya yang pluralis, humanis dan kebhinekaan, pihaknya menolak kehadiran Rizieq Shihab di Masjid Ampel.

"Makam Ampel merupakan tempat sakral dan religius, jangan sampai Habib Rizieq datang ke Surabaya," ucap Bang Udin.

Bang Udin memohon agar polisi, khususnya Polsek Semampir Surabaya untuk menolak memberikan izin atas kegiatan yang akan dihadiri pimpinan FPI itu. "Bila pihak aparat Kepolisian memberikan ijin, maka kami akan turun ke lokasi," ucap Bang Udin.

Sementara itu, Kapolsek Semampir Kompol Ketut Suyono mempersilahkan empat perwakilan untuk masuk ke ruangan guna membahas penolakan warga atas rencana kedatangan Rizieq.

"Kami berjanji untuk menampung aspirasi dan tidak akan mengeluarkan izin," ujar Kapolsek.        

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya