Tuah Lagu Dangdut 'Tak Direstui' di Demak

Bukan karena genitnya mata Putri atau nakalnya tangan Mbah Kasmin yang menghentikan nyanyi-nyanyi di tempat karaoke Tepos Musik, Demak

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 13 Apr 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2017, 19:30 WIB
narkoba
Petugas BNN memeriksa pengunjung dan pemandu karaoke di Demak. (foto : Liputan6.com / Edhie Prayitno Ige

Liputan6.com, Semarang "Ayah dan ibumu.. tiada merestui / bila kau dan aku.. saling menyintai../ ayah dan ibumu.. slalu menghinaku / mungkin karna hanya.. kemiskinanku"

Suara Kasmin (59) tahun yang melantunkan lagu dangdut gubahan Imam S. Arifin berjudul "Tak Direstui" agak sember. Mbah Kasmin asal Kudus memang sedang berkaraoke bersama dua temannya. Ditemani dua gadis pemandu karaoke yang masih muda dan cantik, Mbah Kasmin tak canggung berjoget bersama, Kamis (13/4/2017).

Bukan genitnya mata Putri atau nakalnya tangan Mbah Kasmin yang menghentikan nyanyi-nyanyi dangdut happy di tempat karaoke Tepos Musik, Demak itu. Keriangan bubar lantaran masuknya puluhan petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah ke dalam ruangan mereka. 

"Mohon maaf, kami dari BNNP Jateng, mengganggu kenyamanan Anda semua. Kami sedang melaksanakan tugas, silakan keluar sebentar untuk dites urine," kata salah satu petugas BNNP. 

Mendengar pengumuman ini, Mbah Kasmin tenang-tenang saja dan tersenyum. Bersama pengunjung lainnya serta para pemandu karaoke yang ada, mereka dengan tertib keluar ruangan untuk antre tes urine.

"Walah, baru saja masuk ruangan dan nyanyi satu lagu, ada razia.  Kok ya pas dengan lagunya. Karaoke malam ini memang tidak direstui. Ha-ha-ha," kata Kasmin tertawa ngakak.

Mbah Kasmin layak tertawa geli dan menghubungkan nasibnya dengan tuah lagu Imam Arifin itu. Sebab, ia mengaku tidak kenal obat-obatan. Mbah Kasmin dan dua temannya mengaku cuek dengan razia narkoba yang digelar.

"Ini hanya minum bir saja,  buat anget-anget awak (penghangat tubuh). Pokoknya malam ini judulnya 'Tak Direstui'. Apes, nggak jadi happy. Suasana sudah beda, " kata Mbah Kasmin tetap sambil cekikikan geli.

Petugas BNN memeriksa pengunjung dan pemandu karaoke di Demak. (foto : Liputan6.com / Edhie Prayitno Ige)

Selain pengunjung dan pemandu karaoke, para pemilik tempat karaoke mengaku tidak keberatan dengan adanya razia narkoba tersebut. Pemilik Karaoke Sahabat Musik, Harni, mengaku pihaknya selalu mengontrol perilaku pemandu karaoke. Apalagi di tempat usahanya hanya ada empat pemandu karaoke, sehingga mudah mengontrol.

"Ada razia tidak takut. Mereka selalu saya nasehati jangan pakai narkoba.  Ada razia malah bagus, biar masyarakat tahu bahwa di sini memang bebas narkoba, " kata Harni (33).

"Tidak apa-apa ada razia. Namanya ada operasi ya harus kita hormati untuk kenyamanan bersama," kata Putri ( 24 ) asal Semarang yang menjadi pemandu karaoke di Tepos Musik.

Sementara itu, dalam operasi itu petugas BNNP  Jateng menangkap dua pengunjung karaoke Dewa Musik. Hasil tes urine di tempat karaoke Jalan Lingkar Demak itu, JA dan ROS, keduanya warga Demak, dinyatakan positif menggunakan narkoba.  

Menurut AKBP Yuliasih, penyidik Madya BNNP Jateng, keduanya menggunakan narkoba jenis sabu. Di berbagai tempat hiburan malam itu, petugas BNNP meminta 187 pengunjung dan  pemandu karaoke ( PK) untuk tes urine dengan rapid test.

"Dari hasil tes urine, hanya dua orang yang diketahui positif narkoba.  Keduanya akan kami bawa ke kantor untuk dimintai keterangan," kata Yuliasih. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya