Liputan6.com, Medan - Setelah selesai menjalani operasi bagian kepala di RSUP H Adam Malik Medan, Rabu sore, 11 April 2017, Kinara (4), satu-satunya korban selamat pembunuhan satu keluarga di Medan, mulai membaik.
Bahkan, anak bungsu pasangan Rianto dan Yani itu bisa minum susu dengan lancar. Kinara pun bisa tidur dengan nyenyak.
"Kinara sudah mulai tersenyum, meskipun dirinya masih terbaring di ruangan perawatan RSUP H Adam Malik," kata Susiani (45), adik nenek Kinara yang menjaga korban, setelah menjalani operasi di RSUP Adam Malik, Medan, dilansir Antara, Jumat (14/4/2017).
Sebelumnya, Kinara, korban selamat dari pembunuhan sekeluarga di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, selalu menangis jika terbangun dari tidurnya. Kinara juga selalu memanggil ibunya.
Advertisement
Baca Juga
Kinara lalu menjalani operasi karena ada gumpalan darah di kepalanya akibat pukulan benda tumpul pembunuh sadis.
"Biasanya, Kinara tersentak bangun dan menangis saat tengah malam, serta mengigau memanggil ibunya yang telah meninggal dunia akibat peristiwa yang sangat tragis itu," ujar Susiani.
Susiani menjelaskan, ia terus membujuk Kinara agar tidak lagi mengingat ibunya. Dengan demikian, Kinara juga bisa lebih tenang.
Sementara itu, polisi masih memburu Andi Lala yang menjadi tersangka utama dan sudah masuk daftar pencarian orang (DPO). Ia menjadi otak pembunuhan lima anggota keluarga warga Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, pada Minggu dini hari, 9 April 2017.
Kelimanya adalah Rianto (40) dan istrinya Riyani (35), dua anaknya Syafa Fadillah Hinaya (15) dan Gilang Laksono (11) dan mertuanya bernama Marni (60). Putri bungsu korban bernama Kinara ditemukan dalam kritis dan dibawa untuk dirawat di RS Bhayangkara Medan.
Keterlibatan Andi dalam pembunuhan itu dibuktikan dengan sejumlah barang bukti yang ditemukan saat menggeledah rumah tersangka AL di Jalan Pembangunan 2 Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang.