Liputan6.com, Garut - Meskipun sebagian besar fasilitas pesantren ludes dilahap si jago merah, puluhan siswa Madrasah Tsanawiyah (Mts) As-Sururon yang berada di Kampung Nagrog RT 01/RW 04, Desa Sarimukti, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat tetap menjalani Ujian Nasional.
Ketua Yayasan Pesantren As-Sururon Nurdin (35) mengatakan, besarnya kerusakan yang ditimbulkan dari musibah kebakaran pada Senin dini hari, 8 Mei 2017, tidak mengurungkan semangat 64 santri sekaligus siswa MTS untuk mengikuti ujian.
"Hanya saja ruangannya dipindah ke atas," katanya, Senin, 8 Mei 2017.
Untuk mengoptimalkan ruang kelas yang ada, seluruh siswa peserta Ujian Nasional hari terakhir untuk tingkat SMP sederajat itu akhirnya dibagi menjadi tiga shift. Dengan begitu, ujian dilaksanakan secara bergantian hingga sore.
"Kebetulan hari terakhir ini siswa mengerjakan pelajaran IPA, insyaalloh tidak ada soal yang bocor," katanya.
Advertisement
Baca Juga
Ia menambahkan, akibat kebakaran yang terjadi Senin dini hari itu, sejumlah dokumen milik siswa dan madrasah turut hangus terbakar. Beruntung, jawaban Ujian Nasional selamat sebab tiap hari disetorkan ke sub rayon penanggung jawab ujian.
"Cuman memang ijazah, dokumen siswa dari tahun 2003, dan beberapa soal Ujian Nasional milik negara hangus terbakar," tutur Nurdin.
Sebelumnya, pada Senin dini hari, tiga ruang kobong putra atau asrama putra, kantor serta ruang guru MTS As. Sururon ludes terbakar. Lima sepeda motor juga ikut terbakar, dua di antaranya bahkan hangus tak bersisa.
Fasilitas penunjang lainnya seperti dua unit komputer, dua unit laptop, satu unit infocus, satu set amplifyer dan barang inventaris lainnya. Akibat musibah itu, kerugian materi ditaksir sekitar Rp 350 juta.