Ujian Masuk PTN di Tengah Serangan Ransomware WannaCry

Beberapa hari setelah masifnya informasi soal serangan Ransomware melalui virus WannaCry, pelaksanaan SBMPTN dilakukan serentak.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 18 Mei 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2017, 18:00 WIB
Ilustrasi Ransomware WannaCrypt atau Wannacry
Ilustrasi Ransomware WannaCrypt atau yang disebut juga Wannacry (iStockphoto)

Liputan6.com, Gorontalo - Serangan siber Ransomware melalui virus WannaCry tak cuma meresahkan masyarakat global, tapi juga Indonesia. Sebagai salah satu negara yang terkena serangan siber itu, Indonesia harus waspada karena virus WannaCry membahayakan banyak pengguna komputer.

Beberapa hari setelah masifnya informasi soal serangan Ransomware melalui virus WannaCry, pelaksanaan ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dilakukan secara serentak dilaksanakan, Selasa 16 Mei 2017. Salah satunya di Gorontalo.

Khusus untuk Panitia Lokal (Panlok) 85 Universitas Negeri Gorontalo (UNG) pelaksanaan SBMPTN kali ini diikuti oleh 6.229 peserta. Sebanyak 280 peserta diantaranya menggunakan sistem Computer Bassed Testing (CBT).
 

Meskipun dari Senin lalu, Indonesia dikabarkan sebagai negara yang turut terserang virus Ransomware WannaCry, namun keberadaan virus tersebut sudah mampu diantisipasi oleh Panlok 85 UNG. Panlok 85 UNG mengantisipasi dengan melakukan scaning virus di seluruh komputer yang digunakan oleh peserta SBMPTN yang menggunakan sistem CBT.
 
"Kita sudah antisipasi itu sejak awal dan Alhamdulillah pelaksanaan SBMPTN yang menggunakan CBT di UNG itu berjalan dengan baik dan lancar," ujar panitia SBMPTN, Masri Kudrat Umar di sela-sela mendampingi Warek I UNG Mahludin Baruadi pemantauan pelaksanaan SBMPTN, Selasa 16 Mei 2017.

Masri memastikan, semua komputer yang digunakan oleh peserta SBMPTN dengan sistem CBT itu aman dari virus WannaCry yang menyerang Indonesia.
 
"Kita sudah pantau, dan lihat langsung, peserta yang menggunakan sistem CBT itu komputernya aman, dan ujiannya lancar," kata Masri.

Pelaksanaan SBMTPN yang menggunakan sistem CBT dilaksanakan di ruang laboratorium teknik Sistem Informasi, ruang laboratorium Pustikom, dan ruang laboratorium Akuntansi.
 
Dari pantauan di lapangan, pelaksanaan SBMPTN berjalan dengan lancar dan baik meski ada ancaman serangan Ransomware WannaCry. Lokasi SBMPTN di Gorontalo tahun 2017 ini dilaksanakan di kampus UNG; Kampus Unisan, SMA N 3 Gorontalo, SMK N 2 Gorontalo, dan SMK N 1 Gorontalo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya