Kunjungi Korban Banjir Garut, Ridwan Kamil Promo Rumah Instan

Ridwan Kamil menyebut pembangunan rumah instan bagi korban banjir bandang Garut itu hanya butuh waktu 10-15 hari.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 03 Jun 2017, 14:31 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2017, 14:31 WIB
Kunjungi Korban Banjir Garut, Ridwan Kamil Promo Rumah Instan
Ridwan Kamil menyebut pembangunan rumah instan bagi korban banjir bandang Garut itu hanya butuh waktu 10-15 hari. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Bakal calon Gubernur Jawa Barat yang diusung Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Ridwan Kamil mengkampanyekan penggunaan rumah instan, sehat dan aman (RISA) bagi korban banjir bandang Garut, Jawa Barat September tahun lalu.

"Ini bahan dindingnya kan dari sampah-sampah styrofoam, jadi lebih ringan, kalau dibanding kayu jelas otomatis pengerjaannya jadi lebih mudah dan lebih cepat," ujar lelaki yang akrab disapa Emil saat mengecek rumah RISA bagi korban banjir, di Pananggungan, Desa Lengkong Jaya, Kecamatan Karang Pawitan, Garut, Jawa Barat, Sabtu (3/6/2017).

Pemberian rumah RISA yang akan dibagikan bagi korban banjir tersebut, merupakan inisiatif para warganet yang secara sukarelawan memberikan bantuannya melalui akubisa.com. "Totalnya ada sekitar Rp 1,5 miliar dana terkumpul," ujarnya.

Dalam penerapannya, ujar Emil, dana bantuan para warganet itu menjadi 12 rumah instan. "Memang tidak semuanya tapi bertahap. Kan ada yang sifatnya gawat darurat, pasca-banjir, penyiapan fasilitas, kemudian hingga bantuan modal usaha bagi korban banjir," tuturnya.

Rumah instan, lanjut dia, diklaim memiliki struktur bangunan lebih ringan, lebih kuat serta menggunakan bahan yang ramah lingkungan. "Jadi dindingnya sudah jadi duluan, tinggal pakai lego, kan ini jelas ramah lingkungan, hemat kayu, hasilnya tidak beda dengan rumah lain," kata dia.

Bahan bangunan yang dipakai dalam rumah instan itu merupakan terobosan terbaru dari PT Semen Indonesia yang menghasilkan bahan dinding yang lebih kuat dan ringan. "Ini bahannya campuran semen, styrofoam sehingga menjadi lebih ringan dan kuat," kata dia.

Dengan bahan yang elastis tersebut, tahap pengerjaan rumah RISA menjadi lebih cepat dibanding dengan pembangunan rumah biasa berbahan semen dan kayu. "Bisa 10-15 hari selesai. Tinggal pakai lego saja antar-dindingnya," ujarnya.

Selain menggunakan bahan yang ramah lingkungan, rumah RISA telah dilengkapi pengolahan limbah rumah tangga melalui proses biodigester. "Nanti dari hasil kotoran dan limbah yang dikumpulkan akan menghasilkan gas bisa dipakai masak dan sebagainya," ujar dia.

Jika semua proses pengerjaan selesai tepat waktu, Emil mengatakan rumah instan bisa ditempati para penerima korban banjir mulai Juli mendatang. "Tapi, nanti kita lihat. Biasa pemda yang memberikannya," kata dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya