Sidang Perdana Pengusaha Penghina Nabi Muhammad Digelar Besok

Pengusaha yang dinilai menghina Nabi Muhammad itu ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jun 2017, 16:02 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2017, 16:02 WIB
Sidang Perdana Pengusaha Penghina Nabi Muhammad Digelar Besok
Ilustrasi beretika. (via: istimewa)

Liputan6.com, Medan - Pengadilan Negeri Medan menjadwalkan sidang perkara penistaan agama Islam di media sosial lewat status bernada penghinaan kepada Nabi Muhammad yang dilakukan tersangka berinisial AH (61), warga perumahan Bukit Hijau Residence, Jalan Setia Budi, Medan Sunggal, pada Selasa siang, 13 Juni 2017.

"Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan yang akan menyidangkan perkara penistaan agama tersebut, juga sudah terbentuk dan siap melaksanakan tugas," kata Humas Pengadilan Negeri (PN) Medan Erintuah Damanik, Senin (12/6/2017), dilansir Antara.

Majelis Hakim tersebut, kata dia, yakni Erintuah Damanik (Hakim Ketua), Johny JH Simanjuntak (Hakim Anggota), dan Masrul (Hakim Anggota). "Sedangkan Panitera Pengganti adalah M, Husni Aprianto," ujar Erintuah.

Ia mengharapkan, sidang perkara itu, dapat berlangsung dengan tertib, aman, lancar dan tidak ada ditemui kendala. "Berkas perkara penistaan agama itu, diterima majelis hakim dari Kejaksaan Negeri Medan pada Senin (29/5/2017)," ujar juru bicara PN Medan itu.

Sebelumnya, perkara penistaan agama dengan tersangka AH dilimpahkan penyidik Polrestabes Medan ke Kejari Medan pada 15 Mei karena berkas perkaranya dianggap sudah lengkap atau P-21.

Penyidik Polrestabes Medan menetapkan AH (61) warga Perumahan Bukit Hijau Residence, Jalan Setia Budi, Medan Sunggal sebagai tersangka dalam kasus penistaan agama pada 17 April 2017.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho mengatakan, pihaknya bertindak dengan cepat agar kasus dugaan penistaan agama itu tidak sampai meluas. Atas perhatian dari sejumlah pihak, menurut dia, Polrestabes Medan menyelidiki dan memeriksa AH.

"Memang benar, AH melakukan tindak pidana penistaan agama, dan telah ditemukannya sejumlah barang bukti," ujar Kombes Sandi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya