Liputan6.com, Manado - Elizabeth Wehantouw, petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Sam Ratulangi Manado, tak menyangka bakal mendapat perlakuan kasar oleh perempuan berinisial JW (46) alias Joice pada Rabu pagi, 5 Juli 2017. Ia pun mengungkapkan kronologi penamparan oleh istri pejabat kepolisian yang dialaminya itu.
"Saya sudah melakukan sesuai prosedur. Saya pastikan bahwa sikap saya profesional, bagaimana memperlakukan penumpang tanpa harus melihat status sosial," ujar Elizabeth saat ditemui di Kantor Angkasa Pura I Manado, Kamis (6/7/2017) pagi.
Elizabeth mengatakan ia sempat menghindar saat akan ditempeleng oleh penumpang Batik Air tujuan Jakarta itu. "Tapi sudah terjadi kekerasan dan saya serahkan ke pihak yang berwajib," tutur Elizabeth didampingi PTS GM Bandara Sam Ratulangi Manado, Erik Susanto.
Elizabeth mengaku tidak persis penyebab JW bertindak sangat emosional. Ia hanya memastikan dirinya sudah bersikap profesional. "Ibu itu mengatakan kami tidak sopan, tapi saya mau tegaskan saya profesional," kata dia.
Baca Juga
Kini insiden itu sudah memasuki proses hukum. Elizabeth menyatakan tak gentar meski harus berhadapan dengan istri jenderal polisi bintang satu.
"Proses hukum jalan terus, saya serahkan ke pihak berwajib," ujar dia.
Dia juga meluruskan pemberitaan terkait penamparan yang dialami rekan seprofesinya berinisial AM. "Teman saya tidak ditampar, tapi ditepis tangannya secara kasar oleh ibu itu," kata Elisabeth.  Â
Tindakan fisik berupa pemukulan dan penamparan terhadap dua petugas Avsec itu dilakukan perempuan JW, calon penumpang Batik Air ID6275 tujuan Jakarta, Rabu pagi, 5 Juli 2017.
Insiden terjadi karena JW yang belakangan diketahui istri pejabat tinggi kepolisian itu menolak untuk melepaskan jam tangan miliknya saat melewati mesin X-Ray.
Â
Advertisement
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: