4 Penumpang Kapal Ambulans Karam di Samatellu Masih Hilang

Polisi menyiapkan pos postmortem sambil menanti hasil pencarian korban kapal ambulans karam di perairan Samatellu, Pangkep.

oleh Eka Hakim diperbarui 07 Jul 2017, 09:01 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2017, 09:01 WIB
4 Penumpang Kapal Ambulans Karam di Samatellu Masih Hilang
Polisi menyiapkan pos post mortem sambil menanti hasil pencarian korban kapal ambulans karam di perairan Samatellu, Pangkep. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Liputan6.com, Makassar - Polda Sulsel mulai membangun sebuah postmortem untuk mengevakuasi para korban kapal ambulans yang tenggelam di perairan Pulau Samatellu Borong, Desa Mattiro Walie, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulsel, Kamis, 6 Juli 2017.

Paurdoksik Subbid Dokpol Bid Dokkes Polda Sulsel, AKP Dardin, mengatakan postmortem tersebut ditempatkan hanya satu titik, yakni di RSUD Pangkep, dengan tujuan untuk memudahkan proses identifikasi para korban kapal karam.

"Kita harap ada keluarga korban yang datang untuk didata dan memberikan keterangan mengenai korban ke post mortem. Tujuannya juga agar proses identifikasi jenazah nantinya mudah," kata Dardin kepada Liputan6.com via pesan singkat.

Hingga saat ini, kata Dardin, tim gabungan masih mencari korban lainnya di sekitar lokasi peristiwa tenggelamnya kapal kayu yang berfungsi sebagai kapal ambulans. "Untuk hari ini, korban yang belum ditemukan masih dalam pencarian," katanya.

Peristiwa tenggelamnya kapal di perairan Pulau Samatellu sebelumnya menewaskan enam penumpang. Mereka adalah Hasmawati (23), Nurfausia (16), Rahmawati (52), Ramlah (45), Mulianti (23), dan seorang lagi belum diketahui identitasnya.

Seluruh korban yang ditemukan tewas diketahui merupakan warga Desa Parenreng, Kabupaten Pangkep, yang baru saja pulang dari menghadiri resepsi pernikahan seorang warga di pulau berbeda.

Sementara, delapan penumpang yang berhasil selamat diketahui bernama Amirullah (50) warga Jalan Plamboyan Kab. Pangkep, Mustakim (39) Kepala Desa Bodie Pangkep, Syamsuriani (40) Kepala Desa Parenreng, Edy Rahman (35) warga Desa Parenreng, Santi (30) warga Desa Parenreng, Aliyah (13) warga Desa Parenreng, Adi (35) warga Jalan Plamboyan dan Fattang (35) seorang nakhoda kapal yang berdomisili di Pulau Samatellu Lompo, Kecamatan Lakiung Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep.

Empat penumpang yang hilang itu dua di antaranya diketahui bernama Haekal dan Hamka yang merupakan warga Desa Parenreng. Peristiwa tenggelamnya kapal ambulans terjadi pada pukul 15.00 Wita saat kapal tersebut melaju dari Pulau Salebbo menuju Dermaga Maccini Baji di Kecamatan Labakkang.

Kapal ambulans itu diketahui milik Kepala Desa Mattiro Walie, Nur Syam dengan memuat penumpang sekitar 30 orang yang usai mengikuti acara resepsi pengantin Kepala Desa Mattiro Walie.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya