Meledak, Penyangga Pintu Ternyata Mortir

Benda yang digunakan menyangga pintu itu menewaskan warga dan melukai dua anggota keluarga lainnya.

oleh Abdul Karim diperbarui 14 Jul 2017, 18:50 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2017, 18:50 WIB
Duka Keluarga Mantan Kepala Desa Akibat Ledakan Penyangga Pintu
Mortir ditemukan di proyek MRT Senayan. (Liputan6.com/Audrey Santoso)

Liputan6.com, Ambon - Mortir meledak di Kepulauan Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku. Sejumlah warga jadi korban.

Nyawa Salomy Gerjalay (50), warga Desa Ngaibor, Kecamatan Aru Selatan, tak bisa diselamatkan oleh tim medis setempat setelah tubuhnya terkena serpihan mortir.

Sementara Army Gerjalay (14) dan Kloy Gerjalay (12) harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cendrawasi Dobo untuk mendapatkan perawatan medis akibat mengalami luka robek di beberapa bagian tubuh mereka.

Kepala Kecamatan Aru Selatan, Oce Lekesyana menuturkan, peristiwa ledakan terjadi pada Kamis, 13 Juli 2017. Sebelum meledak, mortir yang diduga sisa peninggalan perang dunia II sempat dijadikan sebagai penyangga pintu rumah mantan kepala desa setempat.

Korban yang mengira itu hanya batang besi tua, lalu mengambilnya dan menjadikannya sebagai penyangga tungku masak. "Beberapa saat kemudian mortirnya meledak," tutur Oce Lekesyana, Jumat (14/7/2017).

Oce menambahkan, dua korban lain itu berada tidak jauh dari posisi ledakan, sehingga serpihan mortir ikut melukai keduanya. "Dua korban masih dirawat di rumah sakit," kata Oce.

Di tempat terpisah, Kapolres Pulau Aru Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), Adolof Bormasa yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa ledakan. Namun, ia belum bisa merinci sebab peristiwa ledakan mortir.

"Anggota masih menuju TKP," kata Kapolres.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya