Hendak Cari Ikan, Anggota Satpol PP Malah Dapat Mortir

Anggota Satpol PP baru menyadari mendapat mortir setelah tiba di rumah.

oleh M Syukur diperbarui 15 Sep 2016, 23:35 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2016, 23:35 WIB
Belasan Mortir Aktif Peninggalan Belanda Gegerkan Warga Palembang
Petugas Gegana saat mengamankan penemuan mortir. (Liputan6.com/Nefri Inge)

Liputan6.com, Pekanbaru - Warga Dusun Kampung Gadang, Kecamatan Bangkinang, dihebohkan dengan penemuan peledak jenis mortir di Sungai Kampar. Penjinak bom dari Brimob Polda Riau diturunkan untuk mengamankan benda yang diduga masih aktif tersebut.

Kapolres Kampar Edy Sumardi Priadinata membenarkan penemuan peledak yang mematikan tersebut. Dia menyebut penjinak bom dari Brimob sudah membawa benda tersebut ke Mako Brimob Polda Riau di Jalan Durian, Pekanbaru.

"Mortir itu sudah dibungkus penjinak bom Brimob Polda Riau untuk dibawa ke Pekanbaru," kata mantan Kapolres Kuansing ini kepada wartawan, Rabu, 14 September 2016.

Edy menyebutkan, penemuan mortir yang belum diketahui berumur berapa tahun ini bermula ketika seoerang warga, Suparman berniat mencari ikan di Sungai Kampar pada Rabu sekitar pukul 09.30 WIB.

"Saksi yang juga merupakan anggota Satpol PP ini berniat mencari ikan dan menyelam ke dasar sungai. Ketika itu, saksi melihat sebuah benda yang tidak diketahuinya dan membawanya pulang," kata Edy.

Setibanya di rumah di dusun tersebut, Suparman bersama warga sekitar berusaha mengecek temuannya itu dan melihatnya secara seksama. Alangkah kagetnya Suparman ketika mengetahui benda yang dibawanya pulang itu merupakan benda peledak jenis mortir.

Tak ingin terjadi apa-apa, Suparman langsung melaporkan kejadian ini ke anggota polisi terdekat. Kepolisian setempat bersama Kapolres Kampar langsung turun ke lokasi untuk mengecek penemuan tersebut.

"Petugas langsung mengamankan areal mortir itu dibawa saksi dan memanggil penjinak bom atau Gegana dari Brimob Polda Riau untuk memastikannya," kata Edy.

Setelah dicek, benda tersebut ternyata merupakan peledak mortir yang bisa saja membahayakan nyawa jika meledak. Mortir kemudian dibawa ke Pekanbaru untuk dicek lebih mendalam lagi.

"Saat ini belum diketahui apakah masih aktif atau tidak, karena alat yang digunakan petugas tak bisa menembus dinding mortir. Makanya dibawa ke Pekanbaru untuk dicek lebih mendalam," kata Edy.

Atas kejadian ini, Edy menghimbau warga agar melaporkan adanya penemuan benda-benda serupa supaya tidak membahayakan masyarakat.

"Apabila menemukan benda-benda yang mencurigakan seperti ini segera laporkan ke polisi," ujar Edy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya