Buah Kesabaran Polisi Pekanbaru yang Dipukuli Anggota TNI

Ada gelar yang diberikan kepada Bripda Yoga Vernando, polisi yang dipukuli anggota TNI, Serda Wira.

oleh M Syukur diperbarui 11 Agu 2017, 18:49 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2017, 18:49 WIB
Buah Kesabaran Polisi Pekanbaru yang Dipukuli Anggota TNI
Ada gelar yang diberikan kepada Bripda Yoga Vernando, polisi yang dipukuli anggota TNI, Serda Wira. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru ‎- Kesabaran anggota polisi lalu lintas (polantas) Polresta Pekanbaru Bripda Yoga Vernando meski dimaki, dipukuli, dan sepeda motornya ditendang oleh Serda Wira Sinaga mendapat penghargaan dari Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto. Penghargaan itu berbentuk piagam dan predikat pelayan masyarakat yang sabar dalam menjalankan tugas.

Penghargaan itu diberikan Kombes Pol Susanto di halaman Mapolresta Pekanbaru di Jalan Ahmad Yani, Jumat (11/8/2017) siang. Kegiatan itu disaksikan puluhan polisi lainnya yang juga berdinas di Satuan Lantas Polresta Pekanbaru.

"Ini hari istimewa, kami berikan penghargaan atas kesabaran dan keikhlasan melayani masyarakat pengguna jalan raya," kata Kapolresta disapa Santo ini.

Menurut Santo, sikap Yoga yang tidak melawan merupakan cara menghindari serta menyelesaikan masalah. Jika Yoga langsung merespons, perkelahian bisa saja terjadi dan ini tentunya tidak pantas terjadi.

"Kalau Yoga respon dengan emosi akan beda persoalannya," kata Santo.

Santo menyebutkan, pemberian penghargaan bertujuan mengingatkan anggota polisi lainnya agar dalam menjalankan tugas harus tulus dan ikhlas. Dua hal ini disebut sebagai kunci utama untuk semuanya.

"Menjalankan kebaikan tentu akan memetik pahala. Yang pasti di akhirat nanti akan dibalas," ujarnya.

Santo mengapresiasi Yoga sudah mengikhlaskan kejadian itu dan memberi maaf kepada Serda Wira. "Padahal, Yoga ini juga punya ilmu beladiri yakni tarung derajat. Untung tidak emosi," lanjutnya.

Atas kejadian di Jalan Jenderal Sudirman, persisnya di depan Plaza Sukaramai atau dikenal Ramayana ini, Serda Wira sudah ditahan untuk diproses di Detasemen Polisi Milter TNI AD. Dia dimasukkan ke sel isolasi dengan kaki dirantai dan tangan diborgol.

Serda Wira sendiri disebut mengalami gangguan jiwa. Hal itu sudah mulai dialaminya sejak pulang bertugas di Papua. Anggota TNI itu sempat tidak masuk selama beberapa hari, bermasalah dengan Polantas di Padang, dan terakhir berulah di Pekanbaru.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya