Tak Ada di Rumah, Ibu di Tegal Baru Tahu Anaknya Dibawa Densus 88

Tim Densus 88 menangkap 2 pemuda yang dicurigai terlibat jaringan teroris di sejumlah wilayah di Indonesia.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 14 Agu 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2017, 17:00 WIB
Densus 88 Antiteror
Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah rumah mertua terduga teroris Bekasi, di Ledoksari RT 8 RW 10 Pajang, Laweyan, Solo. (Fajar Abrori/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tegal - Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Mabes Polri, menangkap dua pemuda asal Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Mereka yang ditangkap masing-masing bernama Gilang (20) dan Abdul Ghoni (26). Mereka ini diduga terlibat di sejumlah aksi terorisme di Indonesia.

Kapolres Tegal, AKBP Sutopo, membenarkan informasi penangkapan itu. Dia mengatakan salah satu dari dua pemuda terduga teroris tersebut ditangkap di Kota Tegal.

"Ditangkap kemarin Minggu, 13 Agustus 2017. Satu ditangkap di Slawi, satunya di Kota (Tegal)," ucap Heru Sutopo, 14 Agustus 2017.

Menurut Kapolres, dua orang tersebut berasal dari Kelurahan Kudaile, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal. Belum diketahui apa kasus yang menimpa dua pemuda tersebut, sehingga ditangkap Densus 88.

"Jadi itu wewenangnya Densus 88," ia menambahkan.

Sutopo juga mengaku tak mengetahui keberadaan dua terduga teroris itu apakah sudah dibawa ke Jakarta atau masih di Tegal. "Jaringan mana juga kami tidak tahu. Itu sudah ditangani sama Densus 88," katanya.

Informasi yang diterima Liputan6.com, penangkapan dua pemuda tersebut juga dibenarkan oleh sejumlah warga sekitar. Dari keterangan warga, Ahmad Ghoni ditangkap lalu dibawa menggunakan dua unit mobil.

Ibu dari Ahmad Goni, Rusmiyati (48), mengaku kaget mendengar anaknya ditangkap. Ia baru mengetahui penangkapan tersebut dari salah seorang keponakannya yang mengatakan bahwa Ghoni dibawa polisi.

"Enggak tahu persis ditangkapnya gimana, pas kejadian saya lagi keluar rumah. Tadi yang bilang keponakan saya kalau Ghoni ditangkap polisi," ucap Rusmiyati.

Ia menuturkan, sesaat setelah penangkapan Ghoni, Ketua RT setempat menemui petugas yang melakukan penangkapan. "Kalau kata Pak Edi (Ketua RT) ditangkap dan dibawa ke Polres. Tapi saya enggak tau sekarang Ghoni ada di mana," katanya.

Hingga kini, pihak keluarga belum mendapat kabar terkait keberadaan anaknya. Rusmiyati berharap segera mendapat kejelasan dari polisi. 

"Saya masih menunggu informasi dari polisi. Anak saya Ghoni saat ini dibawa ke mana. Di Polres apa di mana. Karena keluarga belum ada yang tahu," jelasnya.

 

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya