Top 3 Berita Hari Ini: Semangat Kibarkan Bendera Meski Berlumpur

Top 3 Berita Hari Ini, Paskibra Kecamatan Taluditi, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo banyak tuai pujian.

oleh Edhie Prayitno IgeYuliardi Hardjo PutroAldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 18 Agu 2017, 22:00 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2017, 22:00 WIB
Paskibra lumpur
Upacara tetap berjalan khidmat dan lancar meski hujan dan berlumpur. Para Paskibra tetap tegap berjalan meski sepatu dan pakaian mereka penuh lumpur.

Liputan6.com, Gorontalo - Top 3 Berita Hari Ini, Paskibra Kecamatan Taluditi, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo banyak tuai pujian. Kondisi lapangan yang berlumpur tak menyurutkan semangat para remaja ini untuk mengibarkan bendera merah putih dalam peringatan HUT ke-72 RI.

Tak ayal, seragam putih-putih yang dikenakan para Paskibraka berubah cokelat akibat dipenuhi lumpur. Bahkan sepatu mereka ada yang terlepas karena tertancap ke dalam lumpur. Meski demikian, acara penaikan bendera berlangsung lancar dan sang saka merah putih bisa berkibar di langit Gorontalo.

Saat upacara penurunan bendera pun mereka tetap mengenakan seragam yang sudah dipenuhi lumpur itu.

Sementara itu, hasi buah karya teroris bom Bali, Suranto atau yang lebih dikenal Abdul Ghoni mendapat perhatian khusus dari Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.

Ketika itu Ganjar tengah mengunjungi Lapas Semarang usai mengikuti upacara HUT Kemerdekaan RI. Kaligrafi indah yang dibuat Suranto menarik Ganjar untuk membelinya dengan harga Rp 300 ribu. 

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini: 

1. Kibarkan Merah Putih di Lapangan Berlumpur, Sepatu Paskibra Copot

Kibarkan Merah Putih di Lapangan Berlumpur, Sepatu Paskibra Copot. Foto (Aldiyansyah Mohammad Fahrurozy/Facebook)

Pujian demi pujian terus mengalir untuk Paskibra Kecamatan Taluditi, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Pasalnya, para pasukan yang terdiri dari siswa-siswi se-Kecamatan Taluditi ini harus berjuang mengibarkan sang saka merah putih dengan kondisi lapangan yang berair serta dipenuhi lumpur. 

Danton Paskibra Kecamatan Taluditi, Dadang Nuryadi (16) mengatakan, sepatu dari teman-temannya copot akibat hentakan kaki hingga membuat sepatu tertanam ke dalam lumpur.

Meski demikian, Dadang menuturkan, pengibaran sang saka merah putih berjalan dengan lancar.

"Alhamdulillah kami pun berhasil melaksanakan tugas dengan baik," ujar Dadang kepada Liputan6.com, Kamis, 17 Agustus 2017.

Selengkapnya...

2. Ketika Teroris Bom Bali Bertemu Gubernur Ganjar Pranowo

Gubernur Ganjar Pranowo berjongkok memperhatikan karya napi dan berdiskusi. (foto : Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, Suranto harus menghabiskan sisa hidupnya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Kedungpane, Semarang, Jawa Tengah.

Sebagai napi teroris, ia menghuni lapas sekitar 2008 lalu. Namun, Suranto tak pernah mendapat remisi atau potongan hukuman. Nasibnya berbeda dengan para koruptor yang dalam setahun bisa mendapatkan lebih dari satu kali remisi. Kini di dalam lapas, ia sibuk menuangkan pengetahuan agamanya menjadi karya seni.

Abdul Ghoni menjelma menjadi pelukis kaligrafi. Tak main-main, ia sangat serius mencari bentuk-bentuk baru kaligrafi.  

Buah ketekunannya itu, hasil karyanya dibeli Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, Kamis, 17 Agustus 2017, usai upacara HUT Kemerdekaan RI.

Selengkapnya...

3. Kado HUT ke-72 RI, Bank Indonesia Rilis Uang Bersambung

Bank Indonesia memberikan kado Hari Kemerdekaan 17 Agustus tahun 2017 dengan merilis seri uang bersambung untuk para kolektor (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu, Endang Kurnia Saputra mengatakan, uang bersambung yang dirilis untuk masyarakat itu bentuknya sama dengan uang rupiah pecahan biasa dan memiliki nomor seri dan seluruh pengaman yang diproduksi untuk masyarakat. Tetapi bedanya, satu lebar uang dengan nilai sama itu menyatu dalam satu kertas saja.

Contohnya uang pecahan Rp 50.000 dalam satu lembar dua atau lebih pecahan uang yang tidak terpotong. Jumlah terbanyak atau yang terbesar dari uang bersambung ini adalah dengan nilai Rp 100.000 dalam 45 pecahan yang tersambung atau tidak dipotong.

"Harga yang kami rilis jika masyarakat ingin memiliki memang jauh lebih tinggi dari nominal yang tertera, untuk pecahan 50 ribu tersambung dua lembar kami jual dengan hari lebih dari 500 ribu rupiah," ujar Endang di Bengkulu (17/8/2017).

Prioritas utama yang akan diserahkan uang ini adalah para kolektor dan para pengambil kebijakan.

Selengkapnya...

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya