Wali Kota Ambon Sindir ASN yang Doyan Studi Banding ke Luar Kota

Menurut Wali Kota Ambon, ASN hanya memanfaatkan satu dua hari untuk studi banding. Sisanya digunakan untuk kepentingan pribadi dan keluarga.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Agu 2017, 20:03 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2017, 20:03 WIB
Wali Kota Ambon Sindir ASN yang Doyan Studi Banding ke Luar Kota
Ilustrasi ASN.

Liputan6.com, Ambon - Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, meminta aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota Ambon untuk mengurangi perjalanan dinas dalam bentuk studi banding ke luar daerah.

"Saya minta mulai saat ini perjalanan dinas dalam bentuk studi banding dikurangi, tetapi dilakukan studi tiru apa yang telah dilakukan kota lain sebagai bahan bandingan," katanya di Ambon, Senin, 21 Agustus 2017, dilansir Antara.

Menurut dia, kebijakan itu sesuai dengan permintaan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Kemendagri menilai perjalanan dinas yang sering dilaksanakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di daerah kurang maksimal karena lebih berorientasi pada jalan-jalan.

"Sesuai kebijakan pemerintah pusat, kita harus mengurangi perjalanan dinas ke luar daerah. Namun, ke depan kita melakukan sistem amati, tiru dan modifikasi (ATM) disesuaikan dengan kondisi daerah," ujarnya.

Richard menjelaskan, pembangunan daerah lain di Indonesia tidak berbeda jauh dengan Kota Ambon. Yang terpenting adalah bagaimana ASN menerapkan apa yang telah dilakukan sebelumnya.

"Yang harus dikedepankan adalah studi tiru, yakni bagaimana kita melihat daerah yang telah maju dari Ambon, dan meniru proses pembangunan mereka tanpa harus ke luar daerah setiap saat," katanya.

Pengalaman membuktikan, agenda studi banding hanya dilakukan satu dua hari saja dari sekian hari yang direncanakan. Sisa waktu yang ada lalu digunakan untuk kepentingan pribadi dan keluarga.

"Setelah kembali dari perjalanan dinas tidak ada yang dilakukan guna pengembangan kota ini. Karena itu, seluruh ASN diharapkan dapat belajar dari keberhasilan kota lainnya, terutama dalam penguasaan informasi teknologi sehingga kita tidak tertinggal," katanya.

Ia menambahkan, kunci sukses pembangunan kota adalah penguasaan IT dan perbaikan SDM sehingga ke depan, penguasaan IT menjadi prioritas pemerintah agar Ambon bisa bersaing dengan kota lainnya di Indonesia.

"Dalam filosofi pengelolaan pemerintahan tidak dilihat lagi mana kota yang kaya dan miskin, mana kota kecil dan besar. Tetapi, siapa yang cepat dan lambat dalam proses pembangunan," kata Richard.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya