Kebakaran Landa Hutan Lindung, Geopark Ciletuh Terancam?

Kebakaran hutan lindung yang terjadi sejak 4 September 2017 itu hingga kini belum bisa dipadamkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Sep 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2017, 14:00 WIB
20151019-Ilustrasi-Kebakaran-Hutan
Ilustrasi Kebakaran Hutan (iStockphoto)

Liputan6.com, Sukabumi - Kebakaran hutan lindung terjadi di Suaka Margasatwa Cikepuh di Blok Leuwi Cadas, yang berbatasan dengan Cagar Alam Cibanteng di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Saat ini petugas dari Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jabar, Pam Swakarsa dan relawan masih berupaya memadamkan api di Suaka Margasatwa tersebut agar tidak terus menjalar," ucap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo, Selasa (5/9/2017), dilansir Antara.

Menurut informasi yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, kebakaran di hutan lindung itu terjadi sejak Selasa sore, 4 September 2017, dan hingga kini api masih belum bisa dipadamkan.

Penyebab dan luas area hutan yang terbakar di zona inti Geopark Nasional Ciletuh, Palabuhanratu, ini belum diketahui. "Relawan kami masih terus berupaya memadamkan api agar kebakaran tidak meluas. Namun karena di lokasi sulit sinyal, kami kesulitan mendapatkan informasi," kata Usman.

Ia mengatakan pula, BPBD akan berkoordinasi dengan instansi terkait dalam upaya memadamkan kebakaran hutan lindung di Suaka Margasatwa Cikepuh.

Geopark Ciletuh dan Tim UNESCO

Geopark Nasional Ciletuh
Geopark Nasional Ciletuh, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Kebakaran hutan lindung tersebut jelas mengkhawatirkan. Apalagi, saat ini, Geopark Nasional Ciletuh, Palabuhanratu, Sukabumi, menanti hasil penilaian Tim UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB).

Sebelumnya, pada 1 hingga 4 Agustus 2017, Tim UNESCO menyambangi kawasan Ciletuh. Kunjungan ini sebagai langkah penentuan penilaian kawasan Ciletuh-Palabuhanratu sebagai Geopark kelas dunia atau Global Geopark Network.

Terkait adanya penilaian tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, optimistis Geopark Ciletuh bisa ditetapkan sebagai bagian dari Global Geopark Network versi UNESCO.

"Kita harus optimistis. Bisa saja andai kata tidak memenuhi syarat diulang dua tahun kemudian. Kita tahu tahun ini ada dua geopark yang gagal ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark," ucap Deddy di Kota Bandung, Kamis, 3 Agustus 2017, dilansir Antara.

Menurut Dedy, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar), sedang fokus menjadikan Geopark Ciletuh sebagai Global Geopark Network atau Taman Bumi kelas dunia.

"Tidak mudah untuk menjadi UNESCO Global Geopark. Tapi yang jelas bagaimana pengembangan Geopark Nasional Ciletuh Pelabuhan Ratu harus jadi destinasi yang unggul dan berskala internasional," kata Deddy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya