Cerita 2 Jembatan di Pohuwato dan Cianjur

Satu di antara dua cerita jembatan penghubung itu mendatangkan kebahagian bagi seorang polisi.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Nov 2017, 18:03 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2017, 18:03 WIB
Jembatan kuno
Ilustrasi jembatan kuno terbuat dari tali yang membentang sampai ke hutan rimba.

Liputan6.com, Gorontalo - Jembatan mengantarkan Brigadir Jumliadi, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Desa Mootilango memperoleh penghargaan dari Kapolres Pohuwato AKBP Ary Donny Setiawan di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Senin (20/11/2017).

AKBP Ary Donny Setiawan menjelaskan bahwa penghargaan tersebut diberikan kepada anggotanya yang memiliki kinerja baik dan melebihi panggilan tugas.

"Brigadir Jumliadi mendapat piagam penghargaan dan juga hadiah karena telah membantu warga binaannya secara sukarela membuat jembatan darurat di Desa Mootilango Kecamatan Duhiadaa," ujarnya, dilansir Antara.

Ia menjelaskan jembatan darurat tersebut sangat dibutuhkan warganya yang menghubungkan dua Desa antara Desa Mootilango, Kecamatan Duhiadaa, dan Desa Manawa, Kecamatan Patilanggio.

"Personel seperti Brigadir Jumliadi merupakan contoh dan teladan bagi anggota Polri, khususnya Bhabinkamtibmas. Ia menunjukkan dedikasi pelayanan kepada masyarakat dengan sangat baik dan melebihi kewajibannya," ucap Kapolres.

Menurutnya, yang dilakukan olehnya mungkin sederhana tetapi berguna bagi masyarakat di desa binaan. Dedikasinya itu yang mengantarkannya kepada penghargaan.

Sementara itu, Brigadir Jumliadi mengungkapkan bahwa apa yang dia kerjakan di desa binaannya merupakan panggilan tugas dan bentuk dedikasinya kepada desa dan warga binaan.

Selain Brigadir Jumliadi, Kapolres Pohuwato juga memberikan penghargaan kepada anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Pentadu, Bripka Subhan Mukhsin dalam bertugas membuat laporan kegiatan melebihi target yang telah ditentukan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

Jembatan Ambrol

[Bintang] Jembatan
Ilustrasi jembatan amblas. (Prasad Shoranur/The Hindu)

Di tempat berbeda, jembatan penghubung antarkecamatan yang membentang di Kecamatan Kadupandak, Cianjur, Jawa Barat, tepatnya beberapa meter dari Jembatan Cibuni, ambrol sebagian.

Akibatnya penguna jalan yang hendak melintas di jalur utama antara kecamatan Kadupandak dan Cijati itu, diimbau untuk waspada dan berhati-hati, terutama ketika hujan turun deras.

Kapolsek Kadupandak, AKP Tio mengatakan, ambrolnya landasan jalan yang berjarak beberapa meter dari Jembatan Cibuni, membuat aktivitas warga terhambat karena jalan tersebut hanya dapat dilalui bergantian.

"Jalan dan jembatan ini, merupakan akses utama warga di dua kecamatan. Setiap harinya, aktivitas lalu lintas cukup padat karena termasuk jalur perekonomian warga dua kecamatan untuk sampai ke kota kabupaten," katanya, dilansir Antara, Senin (20/11/2017).

Dia menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten terkait ambrolnya jembatan."Ambrolnya sekitar dua meter, akibat dinding jembatan dihantam derasnya air Sungai Cibuni," katanya.

Dia berharap dinas terkait untuk segera melakukan perbaikan jembatan."Ini merupakan akses utama, jika tidak segera di perbaiki akan berdampak lumpuhnya aktivitas perekonomian warga sekitar," katanya.

Informasi kejadian ambrolnya jembatan yang menjadi akses utama warga di dua kecamatan itu, terjadi saat hujan deras menguyur wilayah tersebut sejak pagi hingga malam hari.

Solihin (45), seorang warga mengatakan, ambrolnya landasan jalan tersebut, membuat aktifitas warga terhambat terutama ketika hendak membawa hasil tani mereka ke kota dan harus melintas di jalur tersebut.

"Kami terpaksa dua kali menangkut hasil tani karena jalur tersebut tidak dapat dilalui truk. Harapan kami jalan yang ambrol segera diperbaiki, kami kesulitan untuk menjual hasil tani ke kota," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya