Liputan6.com, Palangka Raya - Jika selama ini rotan dikenal sebagai bahan pembuatan furnitur di rumah, di tangan orang-orang kreatif, tumbuhan menjalar itu ternyata bisa diolah menjadi panganan lezat. Mulai dari risoles hingga rendang bisa terhidang di atas meja makan.
Rini, seorang wanita Dayak, menuturkan panganan berbahan baku rotan atau disebut umbut rotan itu adalah peninggalan nenek moyangnya. "Sejak zaman nenek, ibu saya, bila ada kegiatan seperti upacara keagamaan, perkawinan, umbut ini merupakan hidangan utama," ujarnya, Minggu, 19 November 2017.
Umbut rotan, kata dia, artinya rotan muda. Pengolahan rotan ini, menurut dia, mudah, asal tahu trik mengolahnya. Pasalnya, rotan terkenal memiliki rasa pahit. Ia menunjukkannya dalam pemecahan rekor MURI pada acara Gerakan Kedaulatan Pangan Dan Energi melalui Produk Unggulan Kalteng 2017.
Advertisement
Baca Juga
Menurut wanita yang berprofesi sebagai PNS di lingkungan Dinas Pertanian Provinsi Kalteng, banyak bahan makanan yang bisa dibuat dari umbut rotan. Sebut saja, lumpia, risoles, keripik kue bolu, hingga berbagai macam sayur dan rendang.
Namun, pekerjaan pertama yang harus dituntaskan adalah mengurangi rasa pahit. Caranya, pertama-tama rotan dipotong-potong seukuran kelingking dan kemudian dicuci bersih. Selanjutnya, potongan rotan direndam dalam air panas selama kurang lebih satu jam.
"Fungsi direndam ini, yakni selain untuk menghilangkan rasa pahit yang terkandung di dalam batangnya, juga akan menghilangkan warna kuning, warna asli tumbuhan rotan," tuturnya.
Setelah direndam, kata Rini, rotan akan empuk dan siap untuk diolah menjadi berbagai kuliner yang lezat.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Resep Enak Warga Dayak
Bagi orang Dayak, kata dia, umbut rotan ini lebih banyak dibuat untuk sayuran dengan dicampur ikan seperti ikan patin atau ikan baung. Masakan khas itu biasanya disukai para wisatawan yang datang ke Kalimantan Tengah.
Cara membuatnya dan bahan-bahan pelengkapnya terbilang sederhana. Cukup siapkan beberapa ruas rotan yang sudah bersih kemudian siapkan bawang putih, bawang merah, kunyit, lengkuas, jahe, terung asam, sereh dan juga beberapa potong ikan untuk kemudian dimasak bersamaan.
"Jadi, kita masak berbeda agar dapat diterima oleh orang luar Kalteng. Dan merubahnya dari pahit menjadi tidak pahit, di situlah seninya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng Sunarti mengatakan lomba masak umbut rotan untu memecahkan rekor MURI itu diikuti 200 peserta dan membuat 150 jenis makanan berbahan dasar rotan.
"Pesertanya berasal dari seluruh Indonesia seperti Kalimantan, Aceh, dan lainnya," katanya.
Advertisement