Aksi Prajurit Laut Selamatkan Kawasan Pesisir Manado

Para prajurit laut ini memiliki misi mulia untuk memelihara laut dan lingkungan sekitar laut.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 02 Des 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 02 Des 2017, 08:00 WIB
Mangrove Bahowo
Mangrove Bahowo. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Manado - Mendengar kata Sea Soldier atau "tentara laut", banyak orang yang beranggapan bahwa kegiatan ini hanya berfokus pada laut dan isinya. Namun, ternyata sebaliknya. Karena apa yang terjadi di darat pada akhirnya akan berakhir di laut juga.

"Jika darat sebagai hulu, maka laut menjadi hilir dari segala masalah lingkungan yang terjadi. Di Sea Soldier ini semua orang bisa berkontribusi, misalnya posting saja kegiatan ramah lingkungan yang mereka lakukan melalui media sosial Instagram mention ke akun Instagram Seasoldier_ dan diberi tanda pagar #seasoldier dan #brani," ujar Reyni Putri, Ketua Sea Soldier Sulawesi Utara, beberapa waktu lalu.

Anggota Sea Soldier akan diberi gelang dengan model yang sama. Setiap orang memiliki satu nomor seri setelah melakukan registrasi. Namun, untuk bergabung dan memiliki gelang Sea Soldier, Anda harus terlebih dulu mampu membuktikan pernah melakukan aksi ramah lingkungan.

"Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa prajurit laut yang mengikuti program Sea Soldier bukan untuk main-main," ujar Reyni.

Dia mengatakan, Sea Soldier bukanlah sebuah komunitas, tetapi gerakan atau aksi mengajak masyarakat Indonesia, khususnya kaum muda untuk lebih peduli dengan lingkungan melalui aksi pribadi, aksi yang menyenangkan, dan santai, melalui hal-hal sederhana yang dimulai dari lingkungan sekitar.

"Nama Sea Soldier yang jika dalam bahasa Indonesia berarti Prajurit lautan ini dilatarbelakangi fakta bahwa hampir 80 persen sampah-sampah laut berasal dari daratan. Sedangkan laut adalah pusat ekosistem,yang apabila laut tercemar besar kemungkinan daratan akan terkena imbasnya," ujar Reyni.

 

Tugas Mulia Tentara Laut

Mangrove Bahowo
Mangrove Bahowo. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Sea Soldier didirikan oleh Putri Indonesia 2005, Nadine Chandrawinata pada 25 Maret 2015. Pada dasarnya gerakan ini merupakan komitmen diri dan aksi nyata dalam menyebar virus ramah lingkungan dengan memanfaatkan jejaring media sosial.

Jumlah pengikut seasoldier tersebar hampir di seluruh kawasan Indonesia menciptakan ribuan aktivitas yang berbeda, termasuk Seasoldier Sulut, yang tentunya merujuk pada satu visi yaitu lebih mencintai bumi dan lingkungan sekitar.

"Yang kami lakukan sederhana seperti membawa botol minum, penanaman pohon, menggunakan reusable bag atau yang lainnya ini biasanya di share melalui account Instragram Seasoldier. Jumlah anggota Sea Soldier Sulut berjumlah 36 orang," kata Reyni.

Sea Soldier Sulut berdiri 5 Desember 2015 oleh tiga orang yaitu Reyni Putri, Tiwi Mogienta dan Arie. Awalnya bertiga bergerak masing-masing. Sambil berjalannya waktu, ketiganya sepakat membentuk Sea Soldier Sulut atas izin Co-founder Seasoldier002 Dini.

"Kenapa Sea Soldier Sulut bukan Sea Soldier Manado, karena kami bertiga beda kota, ada yang dari Kotamobagu dan Bitung jadi kita pilih Sea Soldier Sulut supaya bisa bergerak sama-sama untuk lebih peduli lingkungan di Sulut," ungkap Reyni.

Manado dipilih untuk pusat pertemuan agar bisa terjangkau semua anggota. Sudah banyak gerakan lingkungan yang dilakukan termasuk terakhir Sabtu, 11 November 2017 lalu di wisata bakau Bahowo, Tongkaina, Manado.

"Kami menamai Aksi Bersama Sea Soldier North Sulawesi untuk pesisir yang lebih baik. Ada penanaman mangrove berjumlah 500 bibit," bebernya.

Keberadaan hutan mangrove di Kampung Bahowo merupakan salah satu kawasan yang berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem penting pesisir dan ekosistem lainnya seperti padang lamun dan terumbu karang, juga merupakan pintu terakhir dari suatu proses transport material dari darat ke perairan.

"Perlu diketahui bahwa hutan mangrove di Bahowo masuk dalam kawasan Taman Nasional Bunaken yaitu zona rimba. Sedangkan untuk kawasan hutan mangrove terakhir yang dimiliki Kota Manado tersisa di Kelurahan Molas sampai Tongkaina," papar dia.

Jika lahan mangrove yang terdegradasi ini terus dibiarkan gundul dan tidak ditanam atau malah dirusak kembali, maka kota Manado kehilangan satu habitat penting pesisir. "Termasuk keindahan Bunaken. Inilah kepedulian kami," dia memungkasi.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya