Puting Beliung Tumbangkan Papan Reklame di Cirebon Timur

Selain menumbangkan papan reklame, amukan angin puting beliung juga merusak banyak rumah di wilayah timur Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

oleh Panji Prayitno diperbarui 29 Nov 2017, 21:05 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2017, 21:05 WIB
Puting Beliung
Angin puting beliung merusak puluhan rumah dan sejumlah papan reklame di Kecamatan Pangenan dan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Puluhan rumah warga dikabarkan rusak akibat diterjang angin puting beliung pada Rabu sore tadi. Puting beliung merusak banyak rumah warga di Kecamatan Pangenan dan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Angin ribut yang menerjang selama 15 menit itu juga merusak sejumlah papan reklame yang ada di wilayah timur Cirebon.

Pantauan di Desa Waruduwur, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, warga sekitar tengah sibuk memperbaiki genting rumah yang rusak. "Warga langsung benerin genting rumahnya karena sudah sore sekali," ucap Rasman, salah seorang warga Waruduwur, Kabupaten Cirebon, kepada Liputan6.com, Rabu (29/11/2017).

Dia menyebutkan, angin puting beliung menghantam kawasan timur Cirebon sejak pukul 15.00 WIB. Warga sempat melihat angin kencang dan berputar dari arah laut Cirebon menuju tambak garam.

Angin puting beliung mengamuk di Kecamatan Pangenan dan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. (Screenshot: Video amatir warga/Liputan6.com/Panji Prayitno)

Tak lama kemudian, angin puting beliung menghantam puluhan rumah di berbagai desa. Seperti genting, antena, kabel listrik, hingga papan reklame. Warga sempat ketakutan dan mencari tempat aman agar tidak terkena dampak dari puting beliung.

"Saya kurang tahu berapa rumah yang rusak karena puting beliung," ujar Rasman.

Polisi pun sibuk mengatur kelancaran lalu lintas di pintu keluar Jalan Tol Kanci, Cirebon. Di depan pintu keluar Tol Kanci, sejumlah papan reklame berjatuhan, diduga akibat amukan puting beliung.

 


BPBD Dirikan Posko Bencana

Puting Beliung
Angin puting beliung merusak puluhan rumah dan sejumlah papan reklame di Kecamatan Pangenan dan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon bersama polisi langsung turun ke lokasi yang terkena dampak puting beliung. Sejumlah posko kesiapsiagaan bencana pun didirikan.

"Masih dicek datanya nanti kami kabari," kata salah seorang petugas BPBD Kabupaten Cirebon Fauzan.

Dia menyebutkan, posko bencana sudah dipasang di beberapa titik terutama daerah yang rawan. Baik wilayah barat maupun Timur Cirebon.

Dia mengatakan, hingga saat ini belum mendapat laporan korban jiwa akibat puting beliung. Dia mengimbau agar warga selalu waspada dan hati-hati terhadap cuaca yang terjadi di Cirebon.

"Berharap tidak ada korban jiwa," ujar dia.


BMKG Ingatkan Waspada Puting Beliung

Puting Beliung
Angin puting beliung merusak puluhan rumah dan sejumlah papan reklame di Kecamatan Pangenan dan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta agar warga Jakarta dan sekitarnya mewaspadai potensi hujan lebat dan angin kencang akibat dampak siklon tropis Cempaka dan bibit siklon yang terbentuk di wilayah Bengkulu.

"Jakarta harus waspada karena termasuk area hujan lebat dan angin kencang," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Selain Jakarta, wilayah paling rawan terdampak siklon tropis Cempaka, terutama angin puting beliung adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

"BMKG mencatat, ada potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang terjadi di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur," ucap Dwikorita seperti dilansir dari Antara.

Selain hujan lebat, potensi angin kencang hingga 30 knot juga terjadi di wilayah Kepulauan Mentawai, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta.

Angin kencang juga berpotensi terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Laut Jawa, Selat Sunda bagian utara, perairan utara Jawa Timur, hingga Kepulauan Kangean, Laut Sumbawa.

"Potensi angin kencang juga terjadi di Selat Bali hingga Selat Alas, Selat Lombok bagian selatan dan perairan selatan Bali hingga Pulau Sumba," ucap mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya